TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan membangun ulang kios-kios di Pasar Senen setelah kebakaran menghanguskan Blok I dan II. Dalam peristiwa kebakaran yang berlangsung sejak Kamis, 19 Januari 2017, pukul 04.15 hingga malam, ratusan kios habis terbakar.
Ahok menuturkan akan menerapkan regulasi baru ketika pasar tersebut selesai dibangun. "Pasti harus dibangun ulang. Makanya saya sampaikan, kami ingin ada asas keadilan. Orang enggak boleh memiliki kios lebih dari dua, kecuali dia butuh, seperti toko emas atau apa," ujar Ahok di Hotel Santika, Jakarta Barat, Kamis.
Baca juga:
Kebakaran di Senen, Sumarsono: Saya Akan Bantu Urus Asuransi
Kebakaran Pasar Senen, Kios Perlengkapan TNI Ludes
Pasar Senen Terbakar, PD Pasar Jaya Siapkan Proses Relokasi
Pemerintah Provinsi Jakarta berulang kali meremajakan Pasar Senen. Bangunan pertama Pasar Senen ada sejak awal 1970-an. Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mencanangkan peremajaan kawasan Senen.
Pada peremajaan tahap I berhasil dibangun Blok I dan II di Pasar Senen, masing-masing berlantai empat. Selesai Blok I dan II, dilanjutkan dengan pembangunan Blok III.
"Daerah ini seperti juga proyek pertokoan Senen akan dibangun berdasarkan sistem blok," kata Ir Pratadaya, Wakil Ketua Tim Khusus Peremajaan daerah segi tiga kepada Tempo pada September 1972 silam.
Blok III Pasar Senen awalnya direncanakan berlantai delapan dengan pembagian 8250 meter persegi untuk bangunan dan sisanya 9000 meter persegi untuk fasilitas parkir dan lain-lain.
Dengan fasilitas eskalator, Bangunan baru Pasar Senen ini dibangun menyaingi Sarinah Thamrin. Setelah pengerjaan pada September 1972, Blok III yang ternyata hanya berlantai III dan luas 42,434 meter persegi diresmikan pada Maret 1974.
Blok III dibangun dengan anggaran mencapai Rp 2,5 milyar dengan bantuan kredit dari Bank Pembangunan Daerah plus BDN. Pedagang yang tertampung di Blok III berjumlah 3.216. Mereka di antaranya berasal dari pasar Senen lama 2.670, Medan Kramat 189, Pasar Poncol 151, Pasar Pal Putih 53, dan 153 pedagang yang terkena pelebaran jalan.
Selesai membangun Blok III, Ali Sadikin langsung memerintahkan Wali Kota Jakarta Pusat segera membongkar bangunan-bangunan yang ada di sebelah utara Blok III.
Simak juga:
Pasar Senen Akan Dibangun Jadi Pasar Modern
Geliat Bisnis Pakaian Awul-awul di Pasar Senen
Bangunan itu akan terkena pelebaran jalan raya Gunung Sahari dan diteruskan sampai proyek Senen. "Para penghuni yang terkena pelebaran jalan hendaknya sadar bahwa pengorbanan memang harus ada demi kepentingan umum" ujar Bang Ali, sapaan Ali Sadikin.
Pembangunan Blok V dan VI Pasar Senen dimulai pada April 1978. Kedua bangunan baru Pasar Senen itu mampu menampung 2 ribu kios, yang awalnya diperebutkan tiga ribu pedagang kaki lima. Pedagang itu awalnya berjualan di sekitar Senen, Jalan Kwini, Lapangan Banteng, Kramat dan Kalibaru.
EVAN | PDAT | Sumber Diolah Tempo