TEMPO.CO, Jakarta - Keringat dan debu merupakan dua penyebab lunturnya make-up. Wajah yang telah cantik dengan pulasan kosmetik bisa menjadi berminyak dan kusam gara-gara kosmetik luntur di perjalanan.
Persoalannya, aktivitas sehari-hari yang padat sering membuat kaum perempuan tak punya waktu menata kembali riasan alias touch-up. “Aku suka sebal kalau naik pesawat terus pakai make-up, pas turun wajah sudah kusam,” tutur artis Dian Sastrowardoyo sewaktu dijumpai di Grand Hyatt, Jakarta Pusat.
Masalah semacam itulah yang mendorong banyak perusahaan kosmetik menciptakan produk riasan wajah yang dapat bertahan lama alias kosmetik long lasting. Salah satunya L’Oréal Paris yang pada awal tahun ini mengeluarkan tujuh produk tahan lama.
Ketujuh produk kosmetik yang masuk ke lini L’Oréal Paris Infallible ini terdiri dari foundation, bedak, lipstik, lip liner, dan setting spray berformula ringan untuk menjaga ketahanan riasan agar tak gampang luntur.
Selain L’Oréal, perusahaan kosmetik lain, seperti Maybelline, juga meluncurkan produk tahan lama melalui lini produk Make Pop Color Happen yang terilhami dari tren New York Fashion Week Spring/Summer 2017. Begitu pula dengan Revlon yang punya ColorStay.
Tren riasan tahan lama memang bukan barang baru. Produk semacam ini sudah hadir cukup lama dan terus digaungkan lewat beraneka ragam promosi. Menurut ahli dermatologi, Juliana Yu, sifat utama riasan long lasting adalah matte alias tak berkilap.
Tampilan matte terjadi lantaran bahan dasar riasan tahan lama memiliki pigmen warna yang lebih banyak ketimbang bahan riasan biasa. Riasan biasa, kata dia, akan membuat wajah mengkilap setelah 2-3 jam pemakaian. “Itu terjadi karena proses oksidasi pigmen make-up,” ujar Juliana.
Pemakaian produk long lasting, diakui Juliana, akan membuat riasan lebih awet. Wajah tidak akan cepat terlihat berminyak sehingga penggunanya tak perlu repot memulas ulang riasan. Kondisi seperti ini dibutuhkan seseorang yang selama sehari penuh harus menyajikan presentasi, menawarkan produk, atau melakukan wawancara di beberapa tempat.
Namun Juliana tidak merekomendasikan penggunaan riasan long lasting untuk pemakaian sehari-hari. Pemilik klinik House of Skinovation tersebut beralasan penggunaan kosmetik matte menghambat sirkulasi udara di sekitar permukaan kulit. Dalam jangka panjang, kondisi tersebut dapat mengganggu kesehatan kulit.
Risiko lainnya, riasan matte sulit dibersihkan. Juliana menuturkan pembersihan kosmetik long lasting lebih rumit daripada kosmetik biasa yang bisa dibersihkan dengan sabun muka. Kosmetik long lasting harus dibersihkan dengan cairan khusus pembersih muka, terlebih bagi pemilik kulit sensitif.
Jika pembersihan tidak sempurna, ucap dia, lama-kelamaan pigmen warna akan menumpuk di wajah dan menimbulkan flek atau jerawat. Begitu pula dengan penggunaan riasan long lasting dalam jangka waktu lama, bisa menimbulkan iritasi atau gatal-gatal. “Bergantung pada sensitivitas kulit masing-masing,” ucapnya.
Melihat besarnya risiko tersebut, Juliana menyarankan konsumen menggunakan kosmetik biasa yang cenderung light sebagai riasan sehari-hari. Sedangkan riasan long lasting bisa dipakai pada waktu khusus. “Semakin kita memberikan ruang bagi kulit untuk bernapas, akan semakin baik bagi kesehatan kulit,” ujarnya.
Cara Tepat Bersihkan Wajah
Setelah seharian beraktivitas, riasan wajah perlu dibersihkan. Kosmetik biasa mudah dihapus dengan sabun pencuci wajah atau toner. Sedangkan kosmetik yang tebal dan tahan lama, menurut Juliana, perlu dibersihkan dengan lebih teliti guna menghindari residu kosmetik di kulit.
Residu harus dibuang supaya regenerasi kulit tidak terhambat dan terhindar dari kulit kusam, flek, serta jerawat. Berikut ini cara membersihkan wajah dari riasan kosmetik.
1. Bersihkan muka dari kosmetik segera setelah aktivitas selesai. Jangan sekali-kali tidur dalam kondisi wajah masih memakai riasan.
2. Gunakan kapas yang sudah direndam dalam makeup removal sekitar satu menit. Gosok perlahan pada permukaan kelopak mata, bulu mata, dan area bawah mata dengan putaran ke atas agar kulit tak kendur.
3. Bersihkan sisa lipstik dengan mengoleskan pembersih yang mengandung minyak.
4. Bersihkan kosmetik di area pipi, dagu, dahi menggunakan makeup removal, lalu cuci wajah dengan sabun pencuci. Sebaiknya Anda menggunakan air hangat agar pori-pori terbuka. Keringkan dengan handuk yang lembut.
5. Pembersihan bisa dilanjutkan dengan menggunakan toner untuk kulit berminyak dengan cara ditepuk tanpa digosok. Teknik ini membantu menutup kembali pori-pori yang terbuka.
AISHA SHAIDRA
Berita lainnya:
Cara Mengetes Anak Kecanduan Media Sosial atau Tidak
Andien Biarkan Tali Pusar dan Plasenta Bayinya Putus Sendiri
Tak Ada Larangan Naksir Sahabat, Tapi Pelajari Dulu Rambunya
