TEMPO.CO, Bandung - Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi Wahju Setijono mengatakan, tahun ini PT Pos masih berkonsentrasi membangun infrastruktur e-commerce untuk mendongkrak bisnis logistik. “Untuk itu nantinya Pos Indonesia membangun kerja sama dengan beberapa perusahaan start-up,” kata dia di Bandung, Senin, 23 Januari 2017.
Menurut Gilarsi, seperti tahun lalu, e-commerce masih menjadi bidikan PT Pos. “Kita masih fokus e-commerce, termasuk memperbaiki front end Pos supaya lebih dikenal, lebih friendly, karena belum banyak orang yang tahu ktia bisa memfasilitas back-end-nya e-commerce,” jelasnya.
Baca: Nasib Jalur KA Bandung-Ciwidey Belum Jelas
Gilarsi berujar, PT Pos sengaja mengincar kerja sama dengan perusahaan start-up untuk membantu pemain UKM agar bisa masuk dalam bisnis
on-line. “Tentu partnernya PT Pos. Secara logsitik bisa memanfaatkan PT Pos, secara payment protokol bisa memanfaatkan PT Pos,” ucapnya.
Gilarsi menambahkan, pemain terbesar bisnis online saat ini masih terkonsentrasi di Jawa. “Origin itu sekarang masih di Jawa, kalau mau membangun ekonomi di luar Jawa harus membangun kapasitas origin di luar Jawa mau di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Nusa Tenggara, dan Papua sekaligus.”
Gilarsi mengatakan, situasi perdagangan e-commerce saat ini barang yang beredar 92 persennya impor. “Kita rugi dong, nah PT Pos bergerak bagaimana membantu, perusahaan BUMN yang lain juga, bagaimana mendorong jangan sampai lokal 8 persen banget lah, naik jadi 10 persen, 15 pesen, 20 persen, dan seterusnya,” katanya.
Simak: Dilema Nelayan Cantrang Menanti Kepastian Menteri Susi
PT Pos misalnya saat ini bekerjsama dengan Kementerian Perindustrian untuk membantu produsen skala industri kecil menengah untuk masuk di bisnis online. Total sekitar 250 ribu IKM yang menjadi target. “Yang kita cari produsen, bukan reseller,” ujarnya.
AHMAD FIKRI (BANDUNG)