TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bitung akan bekerja sama dengan pemerintah Filipina dengan membuka akses pelayaran laut Bitung-Filipina di sektor ekspor dan impor. Wali Kota Bitung Maurits Mantiri mengatakan akses pelayaran itu adalah jalur laut ekspor impor secara langsung dengan mengoperasionalkan kapal roro (roll-on, roll-off) rute Bitung, Sulawesi Utara- General Santos, Filipina.
"Kesepakatan kerja sama ini sudah dirintis dengan kedatangan Duta Besar Filipina untuk Indonesia, Maria Isleta, ke Kota Bitung," ucap Mantiri di Bitung, Senin, 23 Januari 2017.
Jalur laut ini, ujar Mantiri, perlu dioptimalkan untuk meningkatkan arus barang dan penumpang di kedua wilayah, terutama General Santos yang merupakan pusat perikanan terbesar di Filipina.
"Kerja sama di bidang perekonomian tersebut dapat memberikan dampak positif di bidang perikanan dan pertanian, karena ekspor dari Sulawesi Utara ke negara tetangga semakin terbuka," ujar Mantiri.
Pembukaan jalur perdagangan baru itu juga dapat menunjang kemajuan perkembangan perekonomian Kota Bitung pada masa mendatang. Pada April 2017, Pemerintah Kota Bitung merencanakan pertemuan dengan pengusaha untuk pengenalan produk/barang bisnis.
"Hal ini juga dalam menjalin komunikasi guna memantapkan launching kapal roro sesuai dengan rencana pada 27 April mendatang oleh Presiden Jokowi dan Presiden Rodrigo Duterte di Davao, Mindanao," tutur Mantiri.
Mantiri mengatakan Duta Besar Filipina juga sudah meninjau secara langsung Bitung International Hub Port serta pelabuhan perikanan Kota Bitung.
ANTARA