TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas insiden karamnya perahu pengangkut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di perairan Tanjung Rhu, Johor, Malaysia bertambah. Kementerian Luar Negeri RI menyebut jumlah jenazah kini menjadi 12, yang tediri dari 6 pria dan 6 wanita.
“Dari jumlah tersebut baru teridentifikasi dua jenazah, yaitu insisial MY (30) dan MS (28). Keduanya berasal dari Ende, Nusa Tenggara Timur,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Lalu Muhammad Iqbal, Selasa, 24 Januari 2017.
Iqbal mengatakan informasi karamnya kapal pancung sepanjang 18 kaki itu diketahui Konsul Jenderal RI Johor Bahru pada Senin kemarin. Kapal pertama kali ditemukan masyarakat di mulut pantai pada pukul 09.17 waktu setempat. “Kapal diperkirakan datang dari arah Batam, Indonesia,” ucapnya.
Baca juga:
Ryamizard: Kita Tidak di Kiri-Kanan, Pancasila di Tengah
Misteri Kematian Mahasiswa UII, Diare atau Dianiaya?
Menurut dia, tim perlindungan WNI KJRI Johor Bahru segera bergerak ke lokasi begitu mendengar informasi tersebut. Lokasi karamnya kapal, kata dia, berjarak 2 jam dari Johor Bahru dan medannya sangat sulit. Dia memastikan tim perwakilan Indonesia terus berkoordinasi dengan otoritas setempat, dalam rangka menangani korban selamat dan identifikasi terhadap korban meninggal dunia.
Dua korban yang selamat, antara lain seorang pria berkewarganegaraan Malaysia berinisal ZA, dan seorang wanita WNI berinisal SF asal Kediri, Jawa Timur. Seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Sultan Ismail, Johor Bahru. “Mereka yang selamat masih mengalami trauma berat, sehingga belum dapat dimintakan keterangan lebih jauh,” tutur Iqbal.
Iqbal menekankan belum ada kepastian mengenai jumlah total penumpang kapal karam itu. “Karena belum adanya korban selamat yang dapat dimintakan keterangan, hingga kini belum dapat dipastikan berapa jumlah penumpang.”
YOHANES PASKALIS