Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selidiki ISIS, Densus 88 Periksa 17 WNI yang Dideportasi dari Turki

image-gnews
Pemotor misterius membawa bendera mirip ISIS di Jalan Slamet Riyadi Solo, 24 Juli 2015. Mereka melintas beberapa saat sebelum aksi damai ribuan masyarakat muslim. Penyelenggara aksi menyatakan bahwa pembawa bendera bukan bagian dari peserta aksi. TEMPo/Ahmad Rafiq
Pemotor misterius membawa bendera mirip ISIS di Jalan Slamet Riyadi Solo, 24 Juli 2015. Mereka melintas beberapa saat sebelum aksi damai ribuan masyarakat muslim. Penyelenggara aksi menyatakan bahwa pembawa bendera bukan bagian dari peserta aksi. TEMPo/Ahmad Rafiq
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan Detasemen Khusus 88 Antiteror sedang memeriksa 17 warga negara Indonesia yang dideportasi dari Turki pada 21 Januari 2017.

"Sampai tadi malam, mereka masih diperiksa Densus 88. Jadi 17 orang WNI ini diduga ikut dengan jaringan teroris internasional ISIS," ucap Boy di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 23 Januari 2017.

Boy berujar, berdasarkan informasi sementara, 17 WNI itu berencana masuk Suriah melalui Turki. Namun upaya mereka gagal karena Turki memeriksa ketat warga asing atau wisatawan yang disinyalir terindikasi ikut kegiatan konflik di Suriah dan Irak. "Setelah dijaring, mereka di-interview di sana dan dilakukan langkah deportasi," ujar Boy.

Baca: FPI Ancam Laporkan Ketua Ansor Babel karena Tolak Rizieq 

Boy menuturkan yang didalami polisi adalah apakah benar tujuan mereka bergabung dengan ISIS atau ada kejahatan lain. Polisi, kata dia, berupaya menyelidiki kasus tersebut secara proporsional.

Sebab, ucap Boy, ada kasus deportasi serupa yang tidak bisa dibuktikan polisi, sehingga orang yang dideportasi dikembalikan. "Kita akan lihat paling tidak dalam dua-tiga hari ke depan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Informasi mengenai WNI yang dipulangkan awalnya disampaikan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Agung Sampurno pada Minggu, 22 Januari 2017.

Simak juga: Sylviana Sebut Jokowi dalam Kasus Dana Bansos, Ahok Bereaksi

"Berkat kerja sama Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno-Hatta dengan Densus 88, 17 WNI yang datang dengan penerbangan Turkish Airlines TK056 dari Turki telah diamankan," ucapnya melalui pesan WhatsApp. Pesawat itu tiba sekitar pukul 18.10 WIB, Sabtu, 21 Januari 2017.

Adapun para WNI itu antara lain:
1. FW, perempuan, kelahiran Padang, 5 April 1991
2. S, perempuan, Padang, 22 Desember 2014
3. M, laki-laki, 4 Desember 2013
4. S, 23 September 1993
5. SMA, laki-laki, Pandeglang, 25 Mei 1981
6. APA, perempuan, Ujung Pandang, 24 Juli 1999
7. IOM, perempuan, Malang, 15 Oktober 1987
8. SS, perempuan, Lampung, 1 Juli 1985
9. RRZ, laki-laki, Makassar, 20 Juni 1980
10. UAS, perempuan, Makassar, 22 April 1979
11. MBM, laki-laki, Malang, 26 Februari 2007
12. MSR, perempuan, Poncorejo, 11 Januari 2016
13. ARR, laki-laki, Makassar, 20 Oktober 2008
14. ZKI, perempuan, Gowa, 3 Maret 2015
15. AIR, laki-laki, Makassar, 23 Januari 2008
16. JF, laki-laki, Jakarta, 26 Februari 1985

REZKI ALVIONITASARI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Para pendukung partai politik Islam Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP) berlindung di tengah jet air selama protes terhadap penangkapan pemimpin mereka di Lahore, Pakistan 13 April 2021. [REUTERS / Stringer]
Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.


Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Logo Te.co Blank
Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.


Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. Dalam serangan tersebut, petugas kepolisian memastikan dua orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka. REUTERS/Eric Gaillard
Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.


Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. REUTERS/Eric Gaillard
Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini


Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

29 Oktober 2020

TIga orang dibunuh dalam aksi terorisme terbaru di Gereja Notre Dame Basilica, Nice, Prancis. Pelaku diduga seorang Muslim karena berkali-kali meneriakkan Allahu Akbar (Valery Hache/ AFP)
Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

Presiden Prancis Emmanuel Macron bergegas menuju Gereja Notre Dame Basilica di Nice yang menjadi lokasi aksi teror terbaru.


Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

29 Oktober 2020

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di Istanbul, Turki, 21 Agustus 2020. [Murat Cetinmuhurdar / PPO / Handout via REUTERS]
Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

Pemerintah Turki menyatakan akan mengambil jalur hukum atas perkara karikatur Recep Tayyip Erdogan di majalah Charlie Hebdo


Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

29 Oktober 2020

Pendukung dan aktivis Islami Oikya Jote, sebuah partai politik Islam, ambil bagian dalam protes yang menyerukan boikot produk Prancis dan mencela Presiden Prancis Emmanuel Macron di Dhaka, Bangladesh, 28 Oktober 2020. Pernyataan Macron dikeluarkan setelah peristiwa pemenggalan terhadap seorang guru bernama Samuel Paty di Prancis. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

Pemerintah Prancis merespon kecaman Turki perihal karikatur Presiden Recep Tayyip Erdogan di sampul halaman majalah satir Charlie Hebdo.


Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

29 Oktober 2020

Presiden Iran Hassan Rouhani menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela sidang Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia Di Yerevan, Armenia 1 Oktober 2019. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]
Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

Presiden Iran Hassan Rouhani ikut berkomentar soal ketegangan antara Prancis dan Turki yang dipicu oleh karikatur Nabi Muhammad dari Charlie Hebdo


Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

6 Oktober 2020

Presiden Prancis Emmanuel Macron terlihat berbicara kepada bangsa tersebut tentang wabah penyakit coronavirus (COVID-19), 16 Maret 2020. [REUTERS / Eric Gaillard / Illustration]
Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

Emmanuel Macron akan mengusulkan rancangan undang-undang yang akan menguatkan penegakan sekuler untuk melawan Islam radikal.


Diskusi HMI: Mahasiswa Harus Pelopori Perlawanan Pada Radikalisme

31 Oktober 2019

Diskusi Refleksi Sumpah Pemuda Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Sekretariat PB HMI Jakarta, Rabu 30 Oktober 2019. (istimewa)
Diskusi HMI: Mahasiswa Harus Pelopori Perlawanan Pada Radikalisme

Mahasiswa harus jadi pelopor perlawanan terhadap radikalisme, itulah kesimpulan dari Diskusi Refleksi Sumpah Pemuda yang digelar HMI di Jakarta, Rabu