TEMPO.CO, Jakarta - Melonjaknya nilai tukar yen Jepang seiring pelemahan dolar Amerika Serikat karena respons pelaku pasar terhadap pidato pelantikan Presiden AS, Donald Trump, memberikan imbas positif pada laju mata uang lainnya.
Menurut Analis Senior dari PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, pidato tersebut belum memberikan sinyal kejelasan soal kebijakan fiskal. Imbas positifnya, ternyata rupiah termasuk mata uang yang bergerak menguat, bangkit dari pelemahan sebelumnya.
Baca : Rupiah Menguat ke Posisi Rp13.369
“Harapan kami pun menjadi kenyataan, pergerakan dolar AS cenderung melemah pasca pidato pelantikan Presiden Trump," ujar Reza Priyambada dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 24 Januari 2017.
Reza menambahkan, pada perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.400 dan resisten Rp 13.315 per dolar AS.
"Kami harapkan tren penguatan ini masih berlanjut pada rupiah. Apalagi pelaku pasar masih menjauhi dolar AS seiring belum adanya kejelasan akan masa depan ekonomi AS," tuturnya.
Baca : Perdagangan Awal Pekan Ditutup, IHGS Terkoreksi Tipis
Rupiah pada perdagangan kemarin ditutup menguat. Menurut data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah ditutup naik 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp 13.372. Sebelumnya Rupiah ditutup di level Rp 13.382 pada Jumat pekan lalu.
DESTRIANITA