Deretan mobil siap ekspor tengah parkir di pelabuhan mobil Tanjung Priok, Jakarta, 18 Mei 2015. Bank Indonesia mencatat ekspor kendaraan dan suku cadangnya meningkat 5,5 persen (year on year/YoY) dengan pangsa 38,4 persen dari total volume ekspor. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis penjualan otomotif di tahun ini bisa lebih baik daripada tahun lalu dengan perkiraan penjualan mencapai 1,1 juta unit.
"Alhamdulillah, realisasi total penjualan untuk wholesale (pengiriman ke dealer) mencapai 1,061 juta unit. Untuk penjualan retail masih dihitung karena data belum masuk semua. Namun biasanya angkanya lebih tinggi daripada penjualan wholesale," kata Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, yang dihubungi Bisnis.com, Jumat, 27 Januari 2017.
Baca: Ini Alasan Yamaha Memilih All New R15 Bermesin SOHC Indonesia Kirim Pembalap Muda ke Suzuki Asian Challenge
Kukuh menjelaskan, perkiraan terjadinya peningkatan penjualan otomotif di tahun 2017 tidak terlepas dari faktor semakin membaiknya perekonomian nasional sehubungan dengan menggeliatnya proyek-proyek infrastruktur yang digerakkan pemerintah. Hal tersebut bakal mendorong peningkatan permintaan terhadap otomotif, dan daya beli masyarakat pun ikut terdongkrak.
"Selain itu, kita bisa saksikan bersama adanya tren kenaikan harga-harga komoditas seperti batu bara dan kelapa sawit, yang selama ini menjadi komoditas andalan ekspor nasional. Faktor ini ikut menopang terjadinya kenaikan permintaan terhadap otomotif," ujarnya.
Simak: Mitsubishi XM Concept Hadir di Semarang Begini Sensasi Mengendarai Suzuki GSX R 150
Menurut Kukuh, peningkatan penjualan otomotif akan terjadi di wilayah-wilayah yang proyek infrastruktur sedang berjalan dan daerah pusat komoditas ekspor, seperti Bali, Lombok, Sulawesi, dan kawasan timur Indonesia lainnya, dengan perkiraan kenaikan penjualan di kisaran 16 persen-20 persen. "Kalau Pulau Jawa hanya tumbuh sekitar 8 persen," ucapnya.