TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Wanita hamil dari Johor Bahru, Malaysia yang terinfeksi virus Zika, berhasil melahirkan bayi perempuan tanpa mengalami gangguan mikrosefali.
Direktur Kesehatan Malaysia, Datuk Dr Noor Hisham Abdullah, mengatakan bahwa wanita ini merupakan ibu hamil pertama di Malaysia yang positif terjangkit virus Zika dan melahirkan bayinya di satu rumah sakit umum di Johor Bahru pada Kamis, 9 Februari 2017 malam.
Baca juga:
Vaksin Zika, Masih Harus Menunggu 2010
Virus Zika, Dua Bayi di Thailand Lahir dengan Mikrosefalus
Dampak Virus Zika pada Janin Lebih Mengerikan dari Dugaan
"Bayi itu lahir dengan ukuran kepala normal. Ibu dan bayi dalam keadaan baik," kata ini itu seperti dilansir The Star pada 11 Februari 2017.
Mikrosefali adalah kelainan pada otak pada bayi yang baru lahir dengan ukuran kepala lebih kecil atau tidak dapat tumbuh lagi ketika dalam kandungan.
Pada September lalu, ibu yang berasal dari Taman Desa Harmoni dijangkiti virus Zika dari suaminya yang bekerja di Singapura.
Ibu hamil berusia 28 tahun ini menjadi orang ketika di Malaysia yang positif terjangkit virus Zika. Ketika itu, usia kandungannya baru tiga bulan. Dia mengalami gejala demam, ruam, dan sakit di sekujur tubuhnya.
Pengalaman wanita yang terjangkit virus Zika melahirkan bayi sehat memberikan harapan bagi ibu hamil lainnya yang terjangkit virus Zika.
Kasus yang dialami ibu hamil warga Malaysia ini bukan kasus pertama di dunia. Sebelumnya beberapa wanita hamil terinfeksi virus Zika di Amerika Latin juga berhasil melahirkan bayi tanpa terkena Mikrosefali.
Zika dinyatakan sebagai kondisi darurat kesehatan global pada Februari 2016 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO kemudian mencabut kondisi darurat itu pada 18 November 2016.
THE STAR|YON DEMA