TEMPO.CO, Boulder - Para ilmuwan telah menemukan material tipis baru yang dapat mendinginkan sebuah permukaan terhadap panas matahari tanpa menggunakan energi atau pendingin udara (AC), menurut sebuah studi.
Material hibrida polimer kaca itu hanya setebal 50 mikrometer --sedikit lebih tebal dari aluminium foil- dan dapat diproduksi dengan harga murah, kata para peneliti dalam jurnal Science.
Baca:
Cina Tahan 3 Penumpang Pengguna Ponsel di Pesawat
Startup Ini Luncurkan 88 Satelit di Hari Valentine
NASA Pilih 3 Tempat Pendaratan di Mars
"Kami merasa bahwa proses manufaktur murah ini akan dapat ditransformasi untuk aplikasi dunia nyata dari teknologi pendinginan radiasi ini," kata peneliti Xiaobo Yin, asisten profesor di University of Colorado, Boulder, sebagaimana dikutip ctvnews, Senin 13 Februari 2017.
Produk itu dapat digunakan untuk menjaga bangunan dan benda-benda lain tetap dingin, serta memperpanjang umur panel surya.
Dalam kasus pembangkit listrik thermoelectric, yang membutuhkan jumlah besar air dan listrik untuk menjaga suhu operasi mesin mereka, material seperti ini bisa menghemat sumber daya dan uang.
Para peneliti menemukan bahan ini bisa mendinginkan objek dengan menghilangkan energi panas matahari dalam bentuk radiasi infra merah.
Dalam uji lapangan, materi menunjukkan kekuatan pendinginan kira-kira setara dengan listrik yang dihasilkan dengan menggunakan sel surya untuk daerah yang sama, dan bisa mendinginkan terus menerus baik siang dan malam.
"Hanya 10 sampai 20 meter persegi dari bahan ini di atap bisa mendinginkan satu rumah tunggal di musim panas," kata salah satu penulis, Gang Tan, seorang profesor di Departemen Teknik Sipil dan Arsitektur University of Wyoming.
Meski belum dipasarkan, para peneliti mengatakan bahan itu ringan dan mudah untuk menyesuaikan dengan permukaan melengkung, dan cukup sederhana untuk diproduksi massal.
CTVNEWS | ERWIN Z