TEMPO.CO, Jakarta – Banjir menggenangi beberapa wilayah di Jakarta, seperti Bukit Duri, Bidara Cina, dan Kampung Melayu, Kamis, 16 Februari 2017. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Husein Murad mengatakan banjir terjadi sekitar pukul 01.00.
”Sembilan jam setelah Katulampa siaga II,” katanya di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Kamis.
Baca: Katulampa Siaga Dua, Banjir Ancam Permukiman Bantaran Kali
Menurut Husein, banjir ini diakibatkan curah hujan yang sangat tinggi di Bogor dan Jakarta sehingga menyebabkan air Sungai Ciliwung meluap. Namun ia memastikan banjir seperti ini tidak akan terulang jika normalisasi Sungai Ciliwung telah rampung.
”Wilayah Ciliwung yang belum dinormalisasi seperti ini dampaknya, dari Cawang, Cililitan, Bidara Cina, Kampung Melayu sebagian. Nah, sebelah selatannya ini Bukit Duri dan semua aliran di sini kena dampak seperti ini,” katanya.
Menurut Husein, normalisasi tersebut masih terus dilakukan oleh pihak Dinas Tata Air dan Balai Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane. BPBD akan fokus pada penanganan masyarakat yang terkena dampak luapan sungai ini. “Kami memastikan mereka ada pengungsian, mereka tidur ada alasnya, ada selimutnya, mereka makan terjamin kemudian mereka dijamin juga kesehatannya,” ucapnya.
Kendati demikian, Husein mengaku tetap terus berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait dengan penanganan peristiwa ini. Karena itu, semalam peringatan banjir bisa disampaikan kepada warga setempat, sehingga masyarakat sempat mengungsi dan menyelamatkan beberapa barang berharga mereka.
Berdasarkan pengamatan Tempo, banjir memiliki ketinggian yang beragam, dari semata kaki hingga sepaha orang dewasa. Sejumlah penduduk yang rumahnya terendam ada yang memilih mengungsi. Kegiatan belajar mengajar di SMA 8 Jakarta pun untuk sementara diliburkan karena lokasi sekolah masih terendam banjir.
INGE KLARA SAFITRI | NINIS CH