TEMPO.CO, Jakarta - Dalam memilih beras menurut dokter spesialis gizi klinik, Inge Permadhi, terpenting yang harus diperhatikan adalah proses pelepasan gabah berasnya. Dahulu kebanyakan masyarakat memakan beras pera yang prosesnya ditumbuk.
Sehingga, kulit ari beras tidak terbuang. "Kulit ari ini mengandung zat gizi, sumber serat, dan vitamin B," ujarnya. (Baca: Ini Makanan yang Boleh dan Tidak jika Usus Bermasalah)
Namun, saat ini kebanyakan masyarakat mengkonsumsi beras yang rasanya jauh lebih pulen. "Ini justru berkurang zat gizinya, karena sudah melalui proses yang membuat kulit arinya terbuang," kata dia.
Inge menjelaskan kulit ari beras ini bukan gabah, melainkan yang biasa disebut dedak. Serat yang terdapat dari kulit ari ini mampu menahan karbohidrat yang ada di dalam saluran cerna untuk masuk atau diserap oleh sirkulasi darah. "Jadi, kadar gula darahnya tidak tinggi," ujarnya.
Untuk menjaga agar kulit ari tidak terbuang, Inge menyarankan, sebaiknya buah padi ditumbuk dengan menggunakan lesung. "Ini membuat gabah terlepas, tapi kulit ari tetap menempel pada beras," ujar Inge.
AFRILIA SURYANIS
Baca juga:
Suka Pedas? Coba Cabai Hiyung, Pedasnya 17 Kali Lipat!
Meski Kanker, Tubuh Bisa Tetap Kuat dengan Makanan Ini