TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui pendanaan insentif inovasi industri telah mendanai proses trial production teknologi pembuatan medical grade stainless steel 316L pada 2015. Pendanaan ini bertujuan untuk membuat tiga jenis implan tulang yang menghasilkan 500 keping prototipe implan.
Produk ini dikembangkan oleh BPPT melalui Pusat Teknologi Material bekerja sama dengan PT Zenith Allmart Precisindo dan RSU Dr. Soetomo. Pengembangan tersebut dilakukan dengan pemaduan dan pemurnian bahan baku lokal serta menggunakan bahan baku hasil industri semelter dalam negeri, yakni feronikel Pomalaa produk PT Aneka Tambang.
CEO PT Zenith Allmart Precisindo, Allan Chandrawinata menyatakan prototipe implan tulang yang dikembangkan tersebut dapat terwujud berkat dukungan riset melalui program pendanaan dari Kemenristekdikti. Sebagai wujud komitmen untuk menghapus ketergantungan impor, pihaknya akan membangun fasilitas produksi implan setelah izin produksi dan izin edar telah didaftarkan.
Stainless steel 316L yang dihasilkan telah memenuhi komposisi kimia bahan sesuai ASTM F138 (316L Implant Quality) dan kekuatan mekanis ASTM F138 (316L Implant Quality). Hasil uji medis tidak berbeda dengan Implan import- Synthes ex . Swisszerland.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir mengapresiasi inovasi ini yang telah sangat mendorong kemandirian alat-alat kesehatan. "Dalam hal ini peneliti juga tidak bisa bekerja sendirian melainkan tim. Kolaborasi antara peneliti dengan industri sangat baik untuk dilakukan,"ujarnya saat Kunjungan Kerja ke PT Zenith Allmart Precisindo, di Sidoarjo, Senin, 20 Februari 2017 seperti dalam keterangan tertulis.
Jika telah mengantongi izin produksi, Nasir berharap Zenith memasukkan produk tersebut ke dalam e-catalog agar dapat dimanfaafkan secara luas.
Kebutuhan akan implan tulang di dalam negeri sendiri saat ini sekitar 80.000-100.000 keping per tahun. Saat ini industri implan nasional memang sudah menggunakan metode produksi pemesinan. Namun pemesinan bahan baku impor mengakibatkan metode ini tidak efisien karena prosesnya yang lama.
Pengembangan teknologi produksi prototipe implant tulang stainless steel 316L (SS316L) menggunakan teknologi investment casting, yang mampu menghasilkan implant tulang dalam jumlah banyak. Selain itu pengembangan teknologi tersebut membuat produk dapat dibuat dalam waktu lebih cepat. Pasalnya satu tangkai bisa langsung menghasilkan lebih dari 30 keping implan.
Jenis teknologi mass production seperti ini mampu menekan harga produk menjadi lebih rendah, perhitungan awal diperkirakan bisa mencapai lebih harga lebih dari 70 persen produk impor.
Tiap keping produk akan tertulis kode identifikasi yang mampu ditelusuri tanggal dan proses produksinya.
Keunggulan lainnya juga terdapat sistem informasi cloud untuk keperluan analisis guna mengetahui jumlah disitribusi dan berapa yang sudah terpasang di tubuh manusia.
Estimasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) prototype implan ini sendiri sekitar 70-80 persen. Dengan semua keunggulan tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor
BISNIS.COM