Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penelitian : Bakteri Juga Tingkatkan Sistem Imun dan CInta

Editor

Susandijani

image-gnews
Penemuan sebuah bakteri berusia 34 ribu tahun di bawah gurun California. Foto: dailymail.co.uk
Penemuan sebuah bakteri berusia 34 ribu tahun di bawah gurun California. Foto: dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Bakteri dalam tubuh manusia berperan menentukan pasangan. Itu adalah hasil penelitian yang dilakukan para ilmuwan asal Swiss. Dalam jurnal Royal Society B, mereka mencari tahu daya tarik seseorang melalui sistem kekebalan tubuh yang dimilikinya. Caranya terbilang unik.

Dalam studi berjudul “MHC-Dependent Mate Preferences in Humans”, para ilmuwan asal Swiss itu bereksperimen dengan bakteri di kaus. Mereka berpendapat bakteri yang tertinggal di pakaian menandakan sistem kekebalan tubuh pemakainya.

Baca juga: Trik Asyik, Meski Hujan Turun Terus

Eksperimen pun dimulai. Mereka meminta sekelompok siswa untuk memakai kaus yang sama selama dua hari berturut-turut tanpa memakai deodoran. Setelah usai, giliran sekelompok siswi yang harus memilih calon pasangan mereka dari kaus tersebut tanpa mengetahui wajah sang pria.

Dari uji coba ini, para peneliti mengungkapkan bahwa seorang perempuan akan memilih pria dengan sistem kekebalan tubuh yang berbeda dengannya. Itu terlihat dari bau yang dihasilkan bakteri.

“Ini masuk akal dari sudut pandang evolusi karena sistem imun yang berbeda membuat anak bisa bertahan hidup dari infeksi pada masa mendatang,” tulis para ilmuwan dalam jurnal itu

Inilah keajaiban bakteri yang selama ini dinilai berbahaya. Padahal tak selamanya begitu. Ada juga bakteri baik yang berfungsi sebagai penguat sistem kekebalan tubuh.

Tubuh manusia adalah rumah bagi 100 triliun mikroba atau dikenal juga dengan mikrobioma (jamak). Sel dari bakteri bahkan melebihi sel yang ada di dalam tubuh kita. Perbandingannya 10 : 1. (Baca :Seks dan Musik Punya Respon Kimia yang Sama di Otak)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Beberapa bahkan berperan dalam hubungan sejoli,” tulis William Miller, seperti dikutip dari laman berita Live Science, akhir pekan lalu. Miller adalah pensiunan dokter dan pakar biologi evolusi. Dia juga penulis buku The Microcosm Within: Evolution and Extinction in the Hologenome (2013).

Dalam studi yang terbit dalam jurnal Microbiome edisi November 2014, misalnya, kelompok peneliti dari Belanda mengungkapkan bahwa berciuman selama sepuluh detik dapat mentransfer jutaan bakteri. Menariknya, dalam artikel ilmiah berjudul “Shaping the Oral Microbiota Through Intimate Kissing” disebutkan, semakin sering berciuman, komunitas bakteri yang dimiliki sepasang kekasih kian mirip. Namun mereka tidak menyebutkan secara spesifik jenis bakteri yang ada.

Studi tersebut melibatkan 21 pasangan yang tinggal di Amsterdam, termasuk dua pasangan homoseksual. Para peneliti menanyakan beberapa hal. Di antaranya soal kebiasaan ciuman, seberapa sering mereka berciuman dalam satu tahun terakhir, dan kapan ciuman paling intim dilakukan.

Setelah itu, para ilmuwan mengambil sampel bakteri dari mulut responden, sebelum dan setelah berciuman. Dari situ mereka menemukan komunitas bakteri yang sama di lidah setiap pasangan.

Tim peneliti juga meminta salah satu anggota dari setiap pasangan untuk meminum yoghurt probiotik sebelum berciuman dengan kekasih mereka. Yoghurt berisi penanda bakteri Lactobacillus dan Bifidobacteria. Dalam mulut orang yang tidak meminum yoghurt juga ditemukan mikroba penanda yang jumlahnya bahkan mencapai tiga kali lipat, sekitar 80 juta bakteri baru. Tes ini membuktikan bahwa bakteri tersebut berpindah melalui ciuman.(Baca : Pernah jadi Korban Hoax, Begini Happy Salma Mengatasinya)

“Para pasangan berbagi bakteri yang sama,” tulis para peneliti itu.

LIVE SCIENCE | MICROBIOME | ROYAL SOCIETY B | AMRI M

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

1 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

30 hari lalu

Ilustrasi celana jeans. hollister.com
Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?


Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

32 hari lalu

ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.


Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

36 hari lalu

Prof. Dr. dr. Erlina Burhan M. Sc.,Sp.p. Ui.ac.id
Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.


Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

40 hari lalu

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.


Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

58 hari lalu

Sisa rambut rontok yang tertinggal di sisir.
Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.


5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Sari Apel

58 hari lalu

Cuka apel. Freepik.com/Rawpixel.com
5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Sari Apel

Mengonsumsi cuka sari apel dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan. Apa saja?


Viral Ajakan Makan Daging Mentah di Medsos, Pakar Ingatkan Bahayanya

15 Januari 2024

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Viral Ajakan Makan Daging Mentah di Medsos, Pakar Ingatkan Bahayanya

Banyak konsekuensi makan daging mentah karena mengandung bakteri berbahaya. Pakar pun menentang ajakan yang viral di TikTok.


Dermatolog Ungkap Baik Buruk Kebiasaan Memencet Jerawat

14 Januari 2024

Ilustrasi wanita memencet jerawat di dagu. Freepik.com/gpointstudio
Dermatolog Ungkap Baik Buruk Kebiasaan Memencet Jerawat

Memencet jerawat tak selalu membuat kondisinya semakin parah. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan.