TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pasokan ikan untuk industri surimi atau bahan baku pengolahan ikan menipis. Berkurangnya bahan utama industri tersebut karena semakin sedikit nelayan yang mencari ikan-ikan kecil untuk dijual kepada pabrik surimi.
Menurut Susi, sejak penggunaan alat tangkap cantrang dilarang, nelayan tidak mau lagi menangkap ikan-ikan kecil. "Nelayan sudah terasa, kalau dapat ikan cakalang, duitnya lebih gede," ucap Susi di sela-sela World Ocean Summit 2017 di Sofitel, Nusa Dua, Bali, Jumat, 24 Februari 2017.
Susi menilai memang ada sebuah industri yang harus mati dan berhenti. Dia pun tak mempermasalahkan pabrik-pabrik surimi tutup karena tidak ada bahan baku. Menurut dia, berhentinya industri surimi tidak akan berpengaruh signifikan pada penerimaan negara.
Baca: Akhir Pekan, Kurs Rupiah Dibuka Menguat
Saat ini, menurut Susi, lebih banyak nelayan yang cenderung menangkap ikan cakalang seharga Rp 30 ribu per kilogram daripada ikan-ikan kecil seharga Rp 5.000 per kg. Susi berujar, industri surimi bukanlah industri padat karya. "Semua ikan masuk, pencet, keluar udah jadi tepung," tuturnya.
Justru, kata Susi, keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan terancam oleh penggunaan alat cantrang untuk menangkap ikan-ikan kecil. "Kita enggak bisa mengorbankan sustainability ribuan hektare laut, masa depan jutaan nelayan, untuk 15 industri," ucapnya.
Simak: Menteri Susi: Ikan Murah Jangan Diekspor
Sebelumnya, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo menyatakan akan membuka peluang impor ikan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri surimi. Hingga kini, menurut dia, terdapat 16 perusahaan surimi besar yang beroperasi.
Namun sebagian besar industri surimi mendapatkan pasokan ikan dari kapal yang menggunakan alat cantrang. Padahal Kementerian Kelautan telah melarang penggunaan cantrang karena dianggap merusak lingkungan. Pengusaha pun meminta stok ikan dengan harga murah agar produksinya tidak terganggu.
ANGELINA ANJAR SAWITRI