TEMPO.CO, Jakarta - Kapten tim Persib Bandung, Atep, berharap bisa memenangi laga tanpa adu penalti dalam pertandingan perempat final Piala Presiden melawan Mitra Kukar di Stadion Manahan, Solo, Sabtu malam nanti. "Pada menit awal saya berharap teman-teman bisa fokus dan mudah-mudahan tidak sampai adu penalti,” kata Atep di Bandung, kemarin. “Ya, diutamakan bisa menang pada 2 x 45 menit.”
Atep mengatakan skuad Maung Bandung akan berinisiatif menyerang sejak wasit meniupkan peluit tanda dimulainya laga. Persib diharapkan mampu mencetak gol cepat guna bisa lolos ke babak semifinal. "Yang pasti, kami akan berinisiatif menekan sejak awal, seperti ketika main di kandang.”
Menurut pemain asal Cianjur berusia 31 tahun itu, Mitra Kukar tentu akan memberikan perlawanan sengit dalam laga nanti. Hal itu yang patut diwaspadai oleh punggawa Maung Bandung. ”Mereka (Mitra Kukar) lolos ke delapan besar berarti mereka tim yang solid. Ada Zulham Zamrun juga di sana dan patut kita waspadai," ujar pemilik nomor punggung 7 itu.
Pelatih Kepala Persib, Djajang Nurjaman, mengatakan tengah mengantisipasi jika anak asuhannya kemudian harus memaksakan laga lewat adu penalti. Faktor penentu dalam melakukan tendangan penalti tentu masalah ketenangan dan mental pemain ketika mengeksekusi bola dari titik putih. "Kami mempersiapkan apa pun yang mungkin terjadi dalam pertandingan tunggal ini.”
Meski Naga Mekes—julukan untuk Mitra Kukar--diperkuat oleh Zulham, Djajang mengaku tak masalah. Bahkan saat melawan Persela, ada lima bekas pemain Persib yang dihadapi. “Pemain yang pernah memakai kostum Persib saya kira pasti punya motivasi.”
Djajang mengatakan kemenangan bagi anak asuhannya menjadi mutlak lantaran target Maung Bandung adalah mempertahankan gelar trofi juara Piala Presiden. "Pasti kami wajib menang karena ingin terus melaju," ujar Djajang.
Adapun Semen Padang FC bakal berhadapan dengan Bhayangkara FC dalam babak delapan besar Piala Presiden di Stadion Manahan Solo, besok. "Kami harus mengalahkan Bhayangkara untuk bisa lolos ke babak berikutnya dengan sempurna," ujar Manajer Semen Padang, Win Bernadino, Selasa lalu.
Menurut Win, timnya mampu lolos ke babak delapan besar dengan poin sempurna. Anak asuhan Nil Maizar itu bisa mengalahkan semua tim lawannya di babak penyisihan. Semen Padang juga memiliki statistik yang bagus dalam babak penyisihan.
“Anak-anak mencetak 12 gol dari tiga pertandingan dan juga tidak pernah kebobolan,” kata Win. "Ini mesti kami pertahankan. Kami ingin di babak delapan besar ini menjaga rekor sapu bersih.”
Pelatih Semen Padang FC Nil Maizar mengatakan materi latihan kali ini difokuskan pada kerja sama tim. Pada babak delapan besar ini, Nil lebih mematangkan taktik dalam menyerang dan bertahan. "Kerja sama tim saat menghadapi lawan sangat dibutuhkan.”
Mantan pelatih tim nasional Indonesia itu menilai Bhayangkara merupakan tim yang bagus serta diperkuat pemain muda yang gesit dan disiplin. Nil mengingatkan agar timnya mewaspadai semua pemain Bhayangkara.
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy masih mengutak-atik pemain yang akan dirotasi. Simon ada kemungkinan menurunkan Firman Utina, pemain timnas senior yang baru saja didatangkan dari Sriwijaya FC. Firman sudah menyatakan siap tampil bersama tim barunya itu. "Semoga saya bisa memberikan yang terbaik," katanya.
AMINUDIN A.S. | ANDRI EL FARUQI | NUR HADI