Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kembang Kencur, Perpaduan Restoran dan Tempat Pertemuan

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Suasana Kembang Kencur di Jl. Pejaten Raya no. 16, Jakarta Selatan, 18 Februari 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Suasana Kembang Kencur di Jl. Pejaten Raya no. 16, Jakarta Selatan, 18 Februari 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengalaman adalah guru yang terbaik, begitu kata orang bijak. Pengalaman itu pula yang membuat Rika Harjosuwarno mencoba menarik bisnis restoran ke level yang berbeda: mengawinkan restoran dengan gedung pertemuan. Bermula ketika ia hendak merayakan pesta pernikahan pada 2011 yang sifatnya privat. “Saya dan suami tidak ingin acara besar dan ternyata cukup sulit mencari tempatnya,” kata Rika di Jakarta, Sebatu 18 Februari 2017.

Saat itu pilihannya adalah hotel, restoran, atau gedung pertemuan. Jika memilih hotel, kapasitasnya sebagian besar sebanyak 300-500 tamu dan itu terlalu banyak. Kalau memilih restoran, daya tampungnya memang sesuai, tapi apakah restoran tersebut rela tutup seharian demi memenuhi kebutuhan Rika dan keluarganya beserta keluarga suaminya, Niko yang berasal dari Yunani? Adapun jika memilih gedung pertemuan, maka Rika dan keluarga harus memikirkan bagaimana menu, dekorasi, dan tetek bengek urusan pesta yang sejatinya bisa dioper ke pihak lain.

Walhasil, Rika dan Niko memutuskan merayakan pernikahan mereka di sebuah restoran. Hanya saja, managemen restoran menolak jika harus menolak pelanggan yang datang untuk makan. “Terpaksa bagian depan restoran tetap dibuka untuk umum,” ujarnya. “Saya mengerti karena pamali buat restoran jika menolak orang yang datang untuk makan.”

Berangkat dari pengalaman tadi, Rika berpikir untuk memulai bisnis yang memadukan restoran dengan gedung pertemuan yang dia namakan Kembang Kencur. “Ini menarik karena bukan restoran, juga bukan gedung pertemuan,” ujarnya. Sebab, Rika paham betul bagaimana rumitnya mengelola restoran, mulai dari melayani pelanggan, mengurus tenaga kerja, pemasok bahan makanan, dan lainnya.


Pemilik Kembang Kencur, Rika Harjosuwarno. instagram.com

Jika dulu Rika harus merogoh kocek hingga Rp 75 juta untuk sekitar 100 tamunya saat pesta pernikahan, di Kembang Kencur dia mematok biaya Rp 30 juta dengan jumlah tamu yang sama. “Pilihan makanannya bisa dari Nusantara maupun Asia, tergantung paket yang diambil,” ujarnya. Di Kembang Kencur, terdapat beberapa jenis paket yang bisa dipilih berdasarkan jumlah tamu, jenis masakan, maupun singkat-lamanya acara. Harganya mulai Rp 7-41,5 juta.


Salah satu pilihan menu di Kembang Kencur. Nasi daun jeruk, lidah cabai hijau, ayam singgang, cakalang woku, paru asam manis, sayur daun singkong kecombrang, dan kerupuk. (TEMPO/Dhemas Reviyanto)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Rika, suasana di Kembang Kencur yang terletak di belakang Griya Prtria Guest House Pejaten, Jakarta Selatan, ini cocok untuk masyarakat Ibu Kota dan sekitarnya yang ingin mengadakan acara reuni keluarga, arisan, siraman, dan lamaran misalnya. Sebab, suasananya seperti rumah pada umumnya. Terdapat teras di bagian depan, ruang tamu yang bisa disulap menjadi susunan meja makan, serta kolam renang dan taman di bagian belakang. Total areanya seluas 1.000 meter persegi.


Suasana ruang tamu dan ruang tengah di Kembang Kencur yang disulap menjadi tempat makan. (TEMPO/Dhemas Reviyanto)

Prediksi bisnis Rika tak meleset. Sampai akhir Maret 2017, Kembang Kencur sudah full booked setiap Sabtu-Ahad. Jika bertandang ke sana pada hari kerja, Anda mungkin tak akan menemukan hidangan ala Kembang Kencur karena tempat ini hanya buka saat ada acara. Meski begitu, pengunjung bisa mampir ke Halo Niko –restoran milik Rika dan Niko yang menyediakan menu Yunani-Jawa, yang terletak di dalam Kembang Kencur.


Kolam renang dan taman di halaman belakang Kembang Kencur. (TEMPO/Dhemas Reviyanto)

Nama Kembang Kencur diambil dari salah satu bait Tembang Puspawarna karangan Mangkunegara ke empat. Mengutip karangan tersebut, Kembang Kencur dianalogikan sebagai karakter perempuan yang serba bisa, luwes, dan ‘seru’. “Itu sebabnya saya pilih nama itu ketimbang Kembang Jambe, Kembang Blimbing, dan kembang lain yang mewakili karakter perempuan,” kata Rika yang mengaku gemar membaca literasi kebudayaan Jawa.

RINI KUSTIANI

Berita lainnya:

Salah Kaprah tentang Berendam di Air Belerang
Musim Hujan Terpaksa Bekerja dari Rumah, Simak Kiatnya
Perempuan Harus Lebih Waspada Hipertensi, Ada 2 Momen Kritis

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

10 Mei 2022

Petugas Satpol PP melakukan razia masker di depan Stasiun Klender, Jakarta, Selasa, 10 Mei 2022. Pemerintah memastikan akan terus memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) se-Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan. Untuk PPKM Jawa-Bali diperpanjang hingga 23 Mei 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat
PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.


Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

27 Agustus 2020

Ilustrasi wanita ke kafe usai bekerja. shutterstock.com
Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.


Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

30 Mei 2020

Ilustrasi pelayan membersihkan meja restoran. Shutterstock
Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.


Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

18 Mei 2020

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.


Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

18 Maret 2019

Legend Coffee. TEMPO | Muh. Syaifullah
Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.


Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

5 Februari 2019

Beef Merlot di Hakkasan Jakarta, Hotel Alila SCBD Jakarta. (dok. Hakkasan Jakarta)
Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.


Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

1 Oktober 2018

Gelato di restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. TEMPO | Rini K
Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.


Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

29 April 2018

Ice Latte khas Anthology Coffee & Tea. tabloidbintang.com
Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

Belum dua bulan dibuka, keberadaan kafe di kawasan Sentul ini sudah diketahui banyak orang.


Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

21 April 2018

Sebuah kreasi Latte Art berbentuk bunga disajikan di dalam segelas kopi latte yang dibuat di kedai kopi Cafe Competence Center di Vienna, Austria, 4 Mei 2017. REUTERS
Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

Kafe di Jakarta Timur mungkin belum semeriah di wilayah Jakarta lainnya. Namun berbahagialah warga setempat punya Kopilot di Cipayung.


Kafe Ramah Anak Brood-en-Boter

16 April 2018

Seorang anak laki-laki menggambar kucing di papan tulis saat berada di Kafe kucing
Kafe Ramah Anak Brood-en-Boter

Kafe di Jakarta tidak hanya memfasilitasi mereka yang ingin bekerja, tapi juga yang ingin mengajak anak balita menikmati suasana kafe masa kini.