Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Kanker Sedunia, Menkes: Kanker Memakan Biaya Tinggi

image-gnews
Pendiri Yayasan Kanker Indonesia, Karlinah Djaja Atmadja membuka acara Family Fun Walk dalam rangka Hari Kanker Sedunia di Gedung Arthaloka, Jakarta Pusat, 26 Februari 2017. TEMPO/Larissa
Pendiri Yayasan Kanker Indonesia, Karlinah Djaja Atmadja membuka acara Family Fun Walk dalam rangka Hari Kanker Sedunia di Gedung Arthaloka, Jakarta Pusat, 26 Februari 2017. TEMPO/Larissa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek hadir dalam kegiatan Family Fun Walk memperingati hari kanker sedunia di tengah agenda car free day di Jakarta. Dalam kata sambutannya, Nila menaruh perhatian terhadap jumlah penderita kanker yang masih tinggi di Indonesia.

"Saya kira itu terkait BPJS dan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), pendataan kita ini sudah cukup banyak penyakit di Indonesia, termasuk kanker. Penyakit ini memang menyerap cukup banyak korban dan menyerap banyak biaya," kata Nila di Gedung Arthaloka, Jakarta Pusat, Ahad, 26 Februari 2017.

Baca juga: Hari Kanker, Ini Pesan Menkes Nila Moeloek

Nila menilai, jumlah penderita kanker yang terus meningkat disebabkan oleh pola perilaku kesehatan yang tidak terkontrol. Ia mendorong masyarakat untuk ikut menekan pertumbuhan angka kanker lewat gerakan masyarakat hidup sehat, salah satunya adalah aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan sehat.

Ia juga mendorong masyarakat untuk mengecek kondisi kesehatan secara berkala. Tujuannya, agar pencegahan dan penanganan kaknker bisa dilakukan sejak dini. Penanganan kanker sejak dini dinilai dapat menyelamatkan jiwa.

Baca pula:

Kementerian Kesehatan Ingatkan Soal Deteksi Dini Kanker
Sakit Kanker Paru, Siap-siap Jual Rumah buat Berobat

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi kami mengharapkan ada prilaku kepada pengetahuan yang lebih dini bahkan kalau bisa jangan terjadi, karena ini selain menyebabkan kematian, kanker juga memakan biaya tinggi," ujar Nila.

Nila menuturkan jenis penyakit kanker yang banyak diderita masyarakat Indonesia adalah kanker payudara dan serviks. Kebanyakan penderita baru menyadari saat sudah sampai stadium akhir.

"Pengidap Kenker payudara dan serviks, dan pasti di pulau Jawa terbanyak tapi kan karena jumlah penduduk juga banyak. Yang terpenting makan yang sehat dan cek kesehatan, lingkungan juga berpengaruh," ujar Nila.

LARISSA HUDA

Simak:
Pengamat: Raja Arab Datang, Momentum Alihkan Hegemoni Barat
Tak Punya Media Gerindra Sukses di 2017, Ini Kata Prabowo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

14 jam lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

15 jam lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan desa Laingpatehi setelah letusan Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

21 jam lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

1 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

1 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

4 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

6 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

7 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.