Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Acara Oscar Kacau, Presiden Trump: Panitia Fokus Isu Politik  

image-gnews
Aktor Mahershala Ali menunjukkan pialanya usai menang sebagai aktor pendukung terbaik dalam penghargaan Piala Oscar ke-89 di Hollywood, California, AS, 26 Februari 2017. REUTERS/Lucas Jackson
Aktor Mahershala Ali menunjukkan pialanya usai menang sebagai aktor pendukung terbaik dalam penghargaan Piala Oscar ke-89 di Hollywood, California, AS, 26 Februari 2017. REUTERS/Lucas Jackson
Iklan

TEMPO.CO, Los Angeles - Presiden Donald Trump menuding kekacauan dalam acara penghargaan kepada insan film dunia, Oscar, terjadi karena panitia terlalu berfokus pada isu politik yang terkait dengannya.

Dalam satu wawancara di Kantor Oval dengan situs konservatif Breitbart News, Presiden Trump mengatakan penyelenggara Oscar 2017 gagal fokus karena terlalu berfokus pada politik.

Berita terkait: Jimmy Kimmel Buka Oscar dengan Sindir Trump

"Agak sedikit menyedihkan. Ini tidak terasa seperti malam penuh kemewahan dan sukacita. Saya pernah ke Oscar, seperti ada sesuatu yang hilang dan acara puncaknya agak menyedihkan," ucap Trump, seperti dilansir Guardian pada 28 Februari 2017.

Komentar Trump dibuat setelah Faye Dunaway dan Warren Beatty keliru mengumumkan pada puncak acara itu bahwa penghargaan film terbaik diraih La La Land. Seharusnya Moonlight yang menjadi pemenang. Kekeliruan itu memicu huru-hara yang digambarkan sebagai salah satu yang paling memalukan dalam sejarah Oscar atau Academy Awards.

Berita terkait: Kritik Trump, Selebritis Pakai Pita Biru di Oscar  

Dalam penyelenggaraan Oscar yang ke-89 tersebut, Trump menjadi sasaran ejekan sepanjang malam terkait dengan kebijakan imigrasi yang diperkenalkan.

Pembawa acara penganugerahan Oscar, Jimmy Kimmel, memulai acara dengan menyampaikan kalimat satir untuk menyindir Trump. Kimmel menuturkan acara tersebut ditonton miliaran orang yang benci kepada Amerika Serikat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kimmel bukan satu-satunya yang menjadikan Trump sebagai bahan lelucon. Beberapa penerima penghargaan memanfaatkan pidato kemenangannya untuk mengkritik kebijakan Trump terkait dengan imigrasi.

Berita terkait: Mahershala Ali Aktor Muslim Pertama Menang di Oscar

Kebijakan itu mempengaruhi sutradara asal Iran, Asghar Farhadi, yang memenangi Oscar untuk film berbahasa asing terbaik. Dia memilih tidak menghadiri penghargaan secara pribadi dan diwakili astronaut kelahiran Iran, Anousheh Ansari, yang membacakan pernyataan atas namanya.

"Tidak adanya saya adalah untuk menghormati orang-orang dari negara saya dan orang-orang dari enam negara lain yang telah tidak dihormati hukum tidak manusiawi yang melarang masuknya imigran ke Amerika Serikat," bunyi pernyataan Farhadi yang dibacakan Ansari.

Selain mengejek, sejumlah selebritis, seperti aktris Ruth Negga, sineas film Moonlight, Barry Jenkins, dan supermodel Karlie Kloss, menjadi perhatian karena memasang pita biru pada pakaiannya. Popularitas pita biru ini digunakan untuk mendukung organisasi American Civil Liberties Union atau kelompok Pendukung Kebebasan Hak Sipil Amerika Serikat (ACLU).

ACLU adalah sebuah organisasi yang selama ini giat melakukan kampanye melawan kebijakan Trump yang melarang warga dan pengungsi dari tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim masuk Amerika.

NEWS.COM.AU | GUARDIAN | YON DEMA

 


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

11 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

13 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

19 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

19 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

21 jam lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

22 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

22 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

1 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.