TEMPO.CO, Jakarta - Banjir luapan Sungai Ciliwung membuat pasangan Ayu Nurchayanti dan Johan yang melakukan akad nikah pada pagi hari tadi kelimpungan. Warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, ini terpaksa pontang-panting karena tempat akad mereka kebanjiran. Mereka terpaksa melangsungkan pernikahan di masjid Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Jakarta.
"Kami ingin menikah pada hari yang kurang umum. Kalau Minggu, kan, sudah biasa. Eh, malah jadinya benar-benar aneh karena kebanjiran," kata Johan terkekeh.
SMAN 8 sebenarnya juga dikepung banjir. Tapi kali ini murid-murid sekolah itu tetap masuk. Beberapa siswa terlihat bermain voli di lapangan yang sudah kering.
Baca: Ahok Jamin SMAN 8 Tak Bakal Terkena Banjir Lagi, Faktanya...
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja, Slamet, yang berada di lokasi mengatakan banjir memang sempat menyergap SMAN 8. Tapi, karena penyedotan yang dilakukan Dinas Tata Air, banjir cepat surut. "Penyedotan langsung sejak pukul 5 pagi. Kami sudah siaga," ucapnya.
Menurut Slamet, air datang sejak pukul 4 pagi."Lokasi yang parah di RW 10, yakni di RT 3, 6, 8, 9, 10, 11, dan 15, serta RT 1 RW 12 dengan ketinggian bervariasi, mulai 20 hingga 60 sentimeter. Yang sudah datang membantu dari Dinas Tata Air, pemadam kebakaran, polisi, serta pekerja penanganan sarana dan prasarana umum," ujar Slamet, Kamis, 8 Maret 2017.
Banjir melanda kawasan itu karena tinggi muka air di Bendung Katulampa, Bogor, tadi malam sempat mencapai angka 100 sentimeter atau siaga III. Selain di kawasan Ciliwung, beberapa daerah lain terendam banjir, seperti Pondok Labu akibat luapan Kali Krukut.
MARIA FRANSISCA | JH