TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pengemudi ojek online dan sopir angkutan kota berkonvoi dengan sepeda motor dari markas Polresta Tangerang Kota di Jalan Daan Mogot hingga ke Cikokol, Jalan Perintis Kemerdekaan, pada Sabtu 11 Februari 2017.
Mereka membentang spanduk besar bertuliskan "Kami Bersaudara,Tangerang Aman", yang jadi tema konvoi perdamaian. Beberapa hari sebelumnya, terjadi bentrok antara sopir angkot dengan pengemudi ojek online.
Baca juga: Lebih Dari 8.000 Pengemudi GrabBike Gabung BPJS
Konflik itu dipicu unjuk rasa sopir angkot ke Pemerintah Kota Tangerang. Mereka memimnta pemerintah melarang ojek dan transportasi online karena mengurangi pendapatan sopir angkot.
Mereka melakukan sweeping terhadap ojek online yang memicu bentrok fisik. Ichtiyarul Jamil, 22 tahun, pengemudi Grab ditabrak sopir angkutan R03A, hingga koma.
Mereka yang melakukan konvoi simpatik itu adalah 60 pengemudi Gojek, Grab dan Uber dan para perwakilan sopir angkutan yang membonceng pengemudi ojek online. Para driver ojek online ini pun mengenakan seragam khas masing-masing, jaket dan helm.
Yang menarik dalam angkutan itu duduk di jok belakang Kapolres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Harry Kurniawan. Sedangkan di jok depan duduk Komandan Korem
Wijayakrama Kolonel Inf Iwan Setiawan, mendampingi sopir angkutan.
Sedangkan Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestro Tangerang Ajun Komisaris Besar Ojo Ruslani ikut dalam rombongan sepeda motor juga Dandim 05/06 Letkol Inf Gogor Agni Aditya.
Konvoi itupun diakhiri dengan joget dangdut, kegembiraan pun pecah mereka membaur baik sopir, pengemudi online, Kapolres dan jajaran, Dandim dan juga kepala satuan polisi pamong praja Pemerintah Kota Tangerang Mumung Nurwana.
Menurut Ferry (Maung) selaku pembina Gograbber Tangerang Raya, konvoi damai ini sebagai upaya menunjukan kepada masyarakat Tangerang Raya bahwa menumpang angkutan baik angkutan umum maupun ojek online aman.
"Kepada seluruh rekan-rekan mitra driver Gojek, Grab dan Uber kami nyatakan Tangerang aman dari segala kekisruhan. Silakan bisa menggunakan atribut masing-masing. Armada angkutan kota juga sudah bisa melayani penumpang,"kata Ferry.
Ferry juga mengatakan pihaknya berharap kerja sama diantara dua kubu untuk saling menjaga kesepakatan yang sudah dibuat bersama. "Ke depan Tangerang Raya aman dan nyaman, semoga insiden lalu tidak terulang," ujar Ferry.
Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana ikut menjamin keamanan di Kota Tangerang pasca ricuh angkutan versus ojek online. Suntana bahkan memastikan keamanan itu dengan mendatangi Tangerang pada Jumat petang, 10 Maret 2017.
"Kami jamin keamanan di Kota Tangerang kondusif, mudah-mudahan dengan bantuan seluruh pihak, aman dan damai," kata Suntana.
Dia juga mengimbau agar masyarakat Tangerang beraktivitas seperti semula, tanpa ada rasa was-was. "Kami berharap masyarakat tidak mempercayai informasi hoak di media sosial, cek dulu kebenarannya kepada polisi atau Babinkamtibnas," ujar Suntana.
AYU CIPTA
Video Terkait:
Ojek Online dan Sopir Angkot Tangerang Konvoi Bareng, Ini yang Terjadi
Korban Pengeroyokan Ojek Online Dirawat Intensif
Bentrok Sopir Angkot dan Ojek Online, 18 Orang Ditangkap