Pasar Pelumas Meningkat, Federal Oil Siapkan Produk Baru  
Reporter: Tempo.co
Editor: wawan priyanto
Kamis, 16 Maret 2017 08:55 WIB
Presiden Direktur Federal Karyatama (FKT) Patrick Adhiatmadja (kanan) dan Direktur Marketing & Sales FKT Henry Hambali saat press conference kick off program Federal Academy di Harris Hotel & Convention Denpasar, Bali, 15 Maret 2017. Tempo/Wawan Priyanto
Iklan
Iklan

TEMPO.CODenpasar - Tingkat kebutuhan minyak pelumas di Indonesia diperkirakan semakin meningkat. Berdasarkan data yang disampaikan PT Federal Karyatama, produsen minyak pelumas Federal Oil dan Federal Mobil, jumlah sepeda motor dalam 10 tahun berjalan mencapai angka sekitar 80 juta unit di seluruh Indonesia. Angka ini diperkirakan naik sekitar 3-4 persen per tahun. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di pasar pelumas kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, pelumas Federal berhadapan dengan banyak kompetitor, seperti pelumas Pertamina, Evalube, Yamalube, AHM Oil, Top1, Castrol, dan Shell.

"Pangsa pasar kami saat ini sekitar 20 persen, dan kami optimistis akan meningkat setiap tahun," kata Patrick Adhiatmadja, Presiden Direktur PT Federal Karyatama, di sela-sela kegiatan Federal Academy di Harris Hotel & Convention Denpasar, Bali, Rabu petang, 15 Maret 2017. 

Baca: Begini Cara Pelumas Federal Oil Tingkatkan Kompetensi Mekanik Sekali Cas, Mobil Listrik Volvo Bisa Tempuh 402 Kilometer

Menurut Patrick, tingginya kebutuhan minyak pelumas kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, ini tentu membuka peluang bisnis yang bagus bagi produsen minyak pelumas di Tanah Air. 

Prospek bisnis menjanjikan ini, menurut dia, membuat Federal Karyatama melakukan ekspansi bisnis dengan menyiapkan pabrik baru di Cilegon. Pabrik baru ini merupakan perluasan dari pabrik Federal Karyatama yang berada di Pulo Gadung, Jakarta Utara. "Saat ini sudah masuk tahap finalisasi," ujarnya. 

Simak: Suzuki Gelar Bike Meet 2017 di Delapan Kota Mau Beli Skutik 150 cc? Simak Harga per Maret 2017

Menurut Patrick, pabrik baru di Cilegon didesain memiliki tingkat efisiensi yang tinggi. Teknologi yang digunakan di pabrik Cilegon ini juga lebih modern.

Meski line produksi tidak sebanyak di pabrik di Pulo Gadung, pabrik ini memiliki blending capacity yang jauh lebih besar. "Jika di Pulo Gadung 50 juta kiloliter per tahun, di Cilegon 100 juta kiloliter per tahun," katanya. 

Ia berharap pabrik baru di Cilegon dapat beroperasi tepat pada ulang tahun Federal Karyatama pada Agustus 2017. 

WAWAN PRIYANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi