TEMPO.CO, Jakarta - Perawatan gigi anak harus dimulai sejak dini. Walaupun masih gigi susu tetap harus dirawat. Jika tidak, anak akan mengalami karies. Karies merupakan infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang.
Gigi merupakan unsur utama saat mengunyah makanan. Jika bagian ini mengalami gangguan, seperti rusak atau berlubang, makanan pun akan sulit dicerna dengan baik.
Setiap orang disarankan agar merawat kebersihan dan kesehatan gigi dengan baik, terutama menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur. Namun, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia Sri Angky Soekanto menyebutkan, menggosok gigi saja tidak cukup.
Sebab, aksi itu hanya mampu membersihkan 25 persen rongga mulut. Tak mengherankan jika saat ini ditemukan 95 persen jumlah penduduk dunia menderita penyakit karies atau gigi berlubang.
Sri mengungkapkan ada tiga faktor yang menyebabkan gigi seseorang berlubang: bakteri Mutans streptococci (mutans S), air liur, dan makanan. Di dalam rongga mulut, bakteri mutans S berkembang biak. Apabila Anda mengkonsumsi makanan atau camilan, mutans S menyerap sisa-sisa gula yang tertinggal di permukaan dan sela-sela gigi.
Kemudian bakteri ini membentuk koloni pada lapisan plak dan berkembang biak sehingga menyebabkan gula berfermentasi menjadi senyawa asam (pH mulut kurang dari 5,5). Senyawa asam yang terbentuk mengikis lapisan email gigi sehingga terbentuklah lubang di permukaan gigi.
KORAN TEMPO
Berita lainnya:
4 Tahap Karies Gigi pada Anak
Mitos-Mitos Tentang Gigi dan Penjelasan dari Dokter
Gigi Anak Reges dan Berlubang, Simak Cara Menjaganya