Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenapa Kampung Betawi Tergusur? Ini Penjelasan Arkeolog

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Rumah adat Betawi yang dipamerkan dalam Lebaran Betawi di Lapangan Banteng, Jakarta, 14 Agustus 2016. TEMPO/Friski Riana
Rumah adat Betawi yang dipamerkan dalam Lebaran Betawi di Lapangan Banteng, Jakarta, 14 Agustus 2016. TEMPO/Friski Riana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog Universitas Indonesia Candrian Attahiyat  mengatakan tergusurnya perkampungan Betawi di Ibu Kota sebagai imbas dari pembangunan.  Penggusuran itu telah berlangsung sejak era Muhammad Husni Thamrin, saat dia aktif di pemerintahan antara 1919-1940. Langkah ini dilakukan Husni untuk menata ulang bentuk perkampungan yang saat itu tidak beraturan.

Candrian menyampaikan pendapatnya itu saat menjadi pembicara dalam diskusi “Orang Betawi dan Situs Sejarah Betawi” di Komunitas Bambu Jalan Taufiqurahman, Beji Timur, Depok, Ahad, 19 Maret 2017.

Arkeolog yang pernah menjadi Kepala Seksi Penulisan Sejarah Jakarta pada Dinas Museum dan Sejarah DKI itu mengatakan, ciri perkampungan Betawi pada masa kolonial adalah pembangunan rumah secara sporadis sehingga tidak beraturan dan jalan berkelok-kelok. Husni berinisiatif menata perkampungan itu agar bentuknya terlihat rapih dan menjadi kota yang lebih baik. Di sinilah dia mulai menggusur perkampungan Betawi.

"Yang awalnya jalanan tidak beraturan dibuat lurus-lurus sehingga menjadi ciri perkotaan," ucapnya. "Sejak 1905 ciri rumah betawi yang tidak punya pagar, mulai tergantikan dengan bangunan yang mampunyai paga rrumah. Perubahan kultur mulai terjadi saat itu."

Baca: Lima Kampung Ini Menjadi Cikal Bakal Kota Betavia

Pada era Gubernur Ali Sadikin, pembangunan kawasan Mangga Dua dibagi menjadi dua, yakni di sisi utara dan selatan. Ali Sadikin mencaplok kawasan Marunda dan Kamal untuk membangun perkotaan. Rumah berpagar mulai tumbuh seiring diberlakukannya Undang-undang Agraria pada 1960. Sejak saat itu, sudah jarang ditemui pagar rumah orang Betawi yang dibatasi pohon melinjo, sawo, dan sawo kecik. Padahal, pagar pohon menjadi ciri khas rumah orang Betawi.

Menurut Candrian, saat ini perlu ada upaya untuk melestarikan budaya Betawi. Jangan sampai budaya Betawi tersisihkan, seperti masyarakatnya. "Masyarakatnya memang sudah terpinggirkan. Tapi, budayanya harus bisa dikembalikan ke  tengah Jakarta," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Candrian mencontohkan film Si Doel Anak Sekolahan. Film itu menyajikan budaya Betawi yang ternyata disukai berbagai suku bangsa di Indoneisa. "Mulai dari orang Batak, Jawa, dan lainnya menyukai lakon yang disajikan mengenai orang Betawi pada serial tersebut."

Selain itu, pergeseran kampung Betawi di Jakarta seperti keberadaan supermarket, yang masuk ke kampung. Setiap pembangunan, kata Candrian, dipastikan berdampak pada perubahan kultur. Namun, budaya tidak bisa dipasung, karena sifatnya yang dinamis.

Meski keberadaan kampung Betawi sudah tidak ada lagi di Jakarta, tapi budayannya masih bisa disesuaikan. "Secara kultur orang Betawi mengalah. Mereka pindah dan bergeser. Bahkan, mereka akan kehilangan itu, jika tidak mau lagi meramaikan kultur Betawi," ucapnya.

IMAM HAMDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

22 hari lalu

Sejumlah massa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok membawa miniatur keranda berkain putih bertuliskan 'Matinya Demokrasi' saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Depok, Jawa Barat, Rabu, 6 Maret 2024. Aksi tersebut buntut dari temuan dugaan penggelembungan suara saat rekapitulasi suara di panitia pemilihan kecamatan (PPK) guna meningkatkan suara salah satu caleg DPR RI Dapil VI dari partai lain dan berharap agar KPU Kota Depok tegas menjunjung netralitas hingga integritas agar pesta demokrasi yang jujur dan adil. TEMPO/M Taufan Rengganis
Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.


Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

40 hari lalu

Festival Musim Semi di Cina. Xinhua
Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

Liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek berlangsung meriah di Cina. Wisatawan penuhi libur 8 hari itu ke berbagai destinasi wisata menarik.


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

52 hari lalu

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Optimis Ganjar-Mahfud Kuasai Suara, Sekjen PDIP: Keduanya Berpihak Sejarah yang Benar

14 Januari 2024

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan kepada media ketika mengunjungi Rumah Susun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Ahad, 14 Januari 2024. Dalam kunjungannya itu, Hasto juga membagikan telur kepada warga setempat. Tempo/ Adil Al Hasan
Optimis Ganjar-Mahfud Kuasai Suara, Sekjen PDIP: Keduanya Berpihak Sejarah yang Benar

Mengingat pentingnya sejarah itu, Hasto mengungkap pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.


Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

12 Januari 2024

Monumen Peristiwa Situjuah di Nagari Situjuah Batua, Sumatra Barat (TEMPO/Fachri Hamzah)
Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

Sampai saat ini tragedi Situjuah masih dikenang masyarakat Nagari Situjuah Batua Sumatra Barat. Ada pengibaran bendera sebulan penuh dan ziarah makam


Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

11 Januari 2024

Orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 yang masih bertahan di gedung sekolah lama di Jalan Margonda Km 4,5 Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Rabu, 3 Januari 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

Wakil Ketua DPRD Kota Depok dari Fraksi PDIP, Hendrik Tangke Allo, menilai relokasi paksa siswa SDN Pondok Cina 1 bukti keangkuhan penguasa Depok.


Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

11 Januari 2024

Bernalar Berdaya di SMA 91 Jakarta Timur
Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan generasi muda terhadap literasi digital dan sejarah.


Ini Alasan Kenapa Tahun Baru Jatuh Pada 1 Januari, Ada Sejarahnya

26 Desember 2023

Januari ditetapkan sebagai awal tahun baru melalui sejarah yang panjang. Berikut ini alasan kenapa tahun baru jatuh pada 1 Januari. Foto: Canva
Ini Alasan Kenapa Tahun Baru Jatuh Pada 1 Januari, Ada Sejarahnya

Januari ditetapkan sebagai awal tahun baru melalui sejarah yang panjang. Berikut ini alasan kenapa tahun baru jatuh pada 1 Januari.


Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

25 Desember 2023

Suasana saat peresmian Depok Open Space depan balai kota, Jalan Margonda Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Sabtu malam, 23 Desember 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

Warga Kota Depok dipersilakan memanfaatkan Depok Open Space jika ingin membuat pertunjukan di sana tanpa dipungut biaya


Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Berawal dari Sumpah Pemuda

22 Desember 2023

Ada banyak rekomendasi kado untuk hari ibu yang unik. Tidak melulu memberi bunga atau baju, Anda bahkan bisa memberikan kado dalam bentuk investasi. Foto: Canva
Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Berawal dari Sumpah Pemuda

Sejarah Hari Ibu 22 Desember berawal dari Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 hingga mencetuskan para perempuan untuk menyatukan diri.