TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia melarang penonton membawa flare pada laga persahabatan tim nasional U-22 melawan Myanmar, Selasa, 21 Maret 2017. Pertandingan tersebut bakal berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
"Kami ingatkan teman-teman suporter untuk tidak membawa flare," ujar Direktur Hubungan Internasional dan Hubungan Masyarakat PSSI Hanif Thamrin, Selasa, 21 Maret 2017.
Baca: Hadapi Timnas U-22, Pelatih Myanmar: Indonesia Cepat dan Kuat
Hanif mengatakan Indonesia terancam sanksi berat terkait dengan flare. Sebab, Indonesia telah diperingatkan Disciplinary Committee AFC setelah mengikuti Piala AFF lalu.
Menurut dia, AFC telah menjatuhkan denda kepada Indonesia seusai partai semifinal dan final AFF 2016. PSSI pun membayar denda cukup besar.
"Jika masih menyalakan flare, Indonesia terancam mendapatkan sanksi yang lebih berat. Menyalakan flare berarti membiarkan timnas bermain tanpa penonton pada pertandingan selanjutnya," ujar pria asal Payakumbuh, Sumatera Barat, tersebut.
Baca: Timnas U-22 Vs Myanmar, Ini 3 Hal yang Layak Ditunggu
Panitia, tutur dia, memperketat pengamanan pertandingan timnas U-22 menghadapi Myanmar. Ada sekitar 1.100 anggota pengamanan gabungan yang akan memeriksa penonton yang akan memasuki stadion.
Laga persahabatan ini akan menjadi pertandingan pertama bagi Luis Milla sebagai pelatih timnas. Pelatih asal Spanyol itu telah memanggil 26 pemain dari hasil seleksi yang dilakukan tiga kali. Mereka akan memperkuat timnas pada pertandingan persahabatan menghadapi Myanmar.
Baca: Timnas U-22 vs Myanmar, Luis Milla: Jalan Masih Panjang
Pelatih timnas Myanmar, Gerd Zeise, juga memboyong 21 pemainnya. Dia menyertakan sebelas pemain seniornya untuk menghadapi timnas Indonesia U-22.
ANDRI EL FARUQI