Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aksi Solidaritas Petani Kendeng, Gusdurian Tahlilan untuk Patmi

image-gnews
Seorang jamaah berdoa diantara ribuan Jemaah Nahdatul Ulama serta Gusdurian dalam Haul Gus Dur ke-4 di Pondok Pesantren Ciganjur, Yayasan Wahid Hasyim (28/12). TEMPO/Nurdiansah
Seorang jamaah berdoa diantara ribuan Jemaah Nahdatul Ulama serta Gusdurian dalam Haul Gus Dur ke-4 di Pondok Pesantren Ciganjur, Yayasan Wahid Hasyim (28/12). TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Santri pencinta mendiang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang tergabung dalam Jaringan Gusdurian memanjatkan doa. Mereka berdoa untuk Patmi, 48 tahun, petani Kendeng yang meninggal karena serangan jantung pada aksi #DipasungSemen2 di Jakarta. Ibu dua anak itu berjuang menolak pendirian pabrik semen PT Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah.

Surat Yasin dan ayat suci Al Quran mereka lantunkan ketika hujan turun. Sebagian peserta tahlilan itu yang merupakan anak-anak muda duduk bersila di kantor Jaringan Gusdurian di Jalan Timoho, Yogyakarta, Rabu malam, 22 Maret 2017. Mereka memberi nama Tahlil untuk Keadilan. "Tahlilan ini bagian dari solidaritas terhadap perempuan penjaga bumi," kata santri Gusdur, Anisa Nur Nia Rahma.

Baca juga:

Aksi Solidaritas Petani Kendeng, Bandung Lautan Doa

Tahlilan itu tak hanya diikuti santri laki-laki dan perempuan dari Jaringan Gusdurian. Mereka menghimpun solidaritas dari kalangan mahasiswa, aktivis peduli lingkungan, aktivis keberagaman, dan seniman. Peserta yang datang pun dari kalangan yang beragama non-muslim. Sejumlah perempuan yang tidak berjilbab juga dibolehkan untuk ikut berdoa bersama.

Mereka yang datang di antaranya aktvis dan warga Kampung Miliran Yogyakarta, Dodok Putra Bangsa. Dodok dikenal aktif dalam gerakan Jogja Ora Didol, gerakan yang menolak masifnya pembangunan hotel di Yogyakarta sehingga membuat sumur-sumur penduduk menjadi kering. Ada pula Koordinator Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika atau ANBTI DIY, Agnes Dwi Rusjiati.

Baca pula:

Aksi Semen Kaki Disebut Membahayakan, Ini Tanggapan Kontras

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anisa mengatakan tahlil di Yogyakarta berlangsung tujuh hari berturut-turut. Mereka mengundang semua kalangan untuk ikut mendoakan Patmi.Mereka memposting acara tahlil di media massa seperti facebook dan twitter. Acara itu bergambar Patmi, yang sedang menyemen kakinya bersama perempuan petani kendengan lainnya di depan Istana Negara. Selain di Yogyakarta, tahlilan Jaringan Gusdurian juga banyak digelar di sejumlah daerah. Di antaranya di Bojonegoro, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Dalam twitter, Jaringan Gusdurian mengutip Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid. Anak dari Presiden RI Keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu berkata ya tiap penguasa punya prioritas pembangunan, memang selalu ada yang dikorbankan. Tapi prinsip keadilan, kemanusiaan, dan non-penindasan harus!

Setelah berdoa, mereka menggelar diskusi tentang persoalan eksploitasi lingkungan yang terjadi di Pegunungan Kendeng maupun Yogyakarta. Mereka mengobrol santai, lesehan sembari makan nasi kucing (nasi berukuran mini) angkringan.

Aktivis Jogja Ora Didol, Dodok Putra Bangsa, mengatakan Yogyakarta juga punya persoalan serupa dengan Kendeng. Misalnya proyek pembangunan Bandar Udara Internasional di Kulon Progo yang berdampak bagi kelangsungan hidup petani Kulon Progo. Selain itu, Yogyakarta juga digempur pembangunan hotel. "Saya menyesalkan banyak pakar atau pengamat di kampus yang justru pro-industri maupun kalangan yang eksploitatif terhadap alam," kata Dodok.

SHINTA MAHARANI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

1 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

5 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

13 hari lalu

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

16 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

20 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

40 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

46 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

48 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

53 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

56 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.