TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah menjamin peningkatan pelayanan pengelolaan haji, seiring naiknya Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2017. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat baru menyepakati kenaikan BPIH sebesar Rp 249.008, sehingga hitungannya menjadi Rp 34.890.312 per orang.
“Kenaikan BPIH harus mampu memberikan jaminan agar pelayanan pengelolaan haji lebih meningkat, baik saat praperjalanan, selama perjalanan, selama di tempat ibadah, dan pasca-perjalanan,” ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi lewat keterangan tertulis, Sabtu, 25 Maret 2017.
Baca Juga:
YLKI meminta pemerintah meminimalisasi permasalahan yang kerap terjadi selama penyelenggaraan ibadah haji di tahun-tahun sebelumnya. Permasalahan yang dimaksud, antara lain keterlambatan jemaah untuk berangkat haji karena masalah visa, penundaan penerbangan tanpa alasan jelas, pemondokan (penempatan lokasi menetap) jemaah yang jauh dari lokasi haji, kualitas makanan, hingga mekanisme penanganan korban jika terjadi musibah.
Baca: Menteri Agama: Pelunasan Biaya Haji Direncanakan Mulai Awal April
Tulus, mewakili YLKI, menilai BPIH masih dapat diupayakan agar tetap terjangkau masyarakat. “Kendati kenaikan BPIH tidak signifikan, pemerintah seharusnya mampu menekan biaya operasional haji agar lebih efisien. Sehingga sangat mungkin biaya BPIH tidak harus dinaikkan, malah kalau perlu bisa diturunkan.”
Adapun Ketua Komisi Agama DPR Muhammad Ali Taher Parasong optimis kenaikan BPIH dari tahun lalu yang masih Rp 34.641.304 akan diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanannya.
"Naik 0,72 persen. Namun, kenaikan itu tidak sebanding dengan peningkatan 25 item pelayanan ibadah haji yang akan diterima para jemaah. Investasi yang dibangun lebih besar dibandingkan kenaikan BPIH. Investasi untuk tenda saja Rp 210 ribu per orang. Belum investasi komponen lainnya," kata Ali lewat keterangan tertulis, Jumat, 24 Maret 2017.
Simak: Biaya Makan Bertambah, Ongkos Berangkat Haji 2017 Naik Lagi
Ali berkata pihaknya akan mengganti seluruh tenda yang ada saat ini, dengan tenda kualitas baik yang dapat menampung 35-40 orang. Jumlah tenda pun ditambah menjadi 5.350 buah. "Di dalam tenda di Arafah dilengkapi dengan air cooler dan kipas angin yang membuat jemaah menjadi lebih nyaman," ujarnya.
Kenaikan BPIH, menurut dia, adalah hasil pertimbangan atas faktor inflasi dan kenaikan harga avtur. Ali pun tak menutup kemungkinan BPIH kembali naik lagi di masa mendatang.
YOHANES PASKALIS | ANGELINA ANJAR SAWITRI