TEMPO.CO, Jakarta – Perusahaan Air Minum Tirta Benteng Kota Tangerang menargetkan pemasangan 30 ribu sambungan air baru untuk warga Kota Tangerang pada 2017. Sambungan baru air itu dapat dinikmati warga di Kecamatan Ciledug, Pinang, Karang Tengah, dan Larangan. ”Saat ini sedang dilakukan pemasangan pipanya,” ujar pelaksana tugas Direktur Utama PDAM Tirta Benteng, Muhammad Ali Mu’min, kepada Tempo, Senin, 27 Maret 2017.
Ali mengatakan lelang fisik proyek pengembangan layanan air bersih di Kota Tangerang ini telah dilakukan pada 2012. Adapun pembangunan fisik untuk infrastrukturnya dilakukan pada 2016-2017.
Menurut Ali, ada 665-800 kilometer pipa yang dipasang berupa jaringan pipa distribusi utama, pipa pembagi, dan jaringan retulasi, yang nantinya melayani 30 ribu pelanggan. “Ini adalah realisasi dari kerja sama PDAM TB dan PT Moya,” katanya.
PT Moya, ujar Ali, membangun intake, instalasi pengolahan air dengan kapasitas produksi 500 liter per detik, dan jaringan pemipaan. Penambahan kapasitas produksi ini akan meningkatkan jumlah kapasitas produksi air bersih PDAM Tirta Benteng yang saat ini hanya 450 liter per detik.
Ali mengatakan PDAM Kota Tangerang saat ini sedang menggeber layanan air bersih di 13 kecamatan yang terbagi dalam tiga zona, yaitu Zona 1 meliputi Batu Ceper, Neglasari, Benda, Cipondoh, dan Tangerang; Zona II meliputi Periuk, Karawaci, Jatiuwung, dan Cibodas; serta Zona III meliputi
Ciledug, Pinang, Karang Tengah, dan Larangan. ”Zona I, II, dan III fokus pada pemasangan pipa.”
Ali mengakui, sejak beroperasi 20 tahun lalu, PDAM Tirta Benteng hanya mampu melayani 7 persen dari 1,9 juta warga Kota Tangerang. Saat ini, sekitar 18 persen warga Kota dilayani oleh PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. ”Hanya sebagian kecil yang terlayani, sejak 20 tahun. Ada beberapa daerah yang belum terlayani,” tuturnya.
Selain melayani pelanggan rumah tangga, PDAM Tirta Benteng melayani industri dan Bandar Udara Soekarno-Hatta. Untuk Soekarno-Hatta, PDAM memasok air bersih 100 liter per detik. ”Nantinya ditambah 200 liter per detik terkait dengan pengembangan Bandara,” kata Ali.
JONIANSYAH HARDJONO