Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kondisi Koleksi Museum Sulawesi Tenggara Tak Terawat  

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Sejumlah pria Suku Wabula menari dalam upacara 'Pidoaano Kuri', di desa Wabula, Buton, Sulawesi Tenggara, Senin 9 Juni 2014 dini hari. TEMPO/Ifa Nahdi
Sejumlah pria Suku Wabula menari dalam upacara 'Pidoaano Kuri', di desa Wabula, Buton, Sulawesi Tenggara, Senin 9 Juni 2014 dini hari. TEMPO/Ifa Nahdi
Iklan

TEMPO.CO, Kendari - Kondisi Museum Negeri Sulawesi Tenggara yang berada di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat sangat memprihatinkan. Koleksi benda bersejarah tak mendapat perawatan memadai.

Hal tersebut disampaikan peserta pelatihan dan pendidikan (Diklat) Kepemimpinan Tingkat IV angkatan IX tahun 2017 Sultra, Laode Amin saat melakukan kunjungan wisata di kantor Museum yang diterima Kepala UPTD Museum Negeri Sultra Ambo Aco di Kendari, Senin, 27 Maret 2017.

Menurut Amin, seharusnya museum yang merupakan satu-satunya kantor yang menyimpan ribuan koleksi bersejarah itu mendapat perhatian pemerintah provinsi terutama dalam hal anggaran perawatan koleksi dan penyimpanan barang agar tetap terawat dengan baik dan aman.

"Museum sebagai pusat kunjungan bagi pelajar bagi anak sekolah dasar hingga mahasiswa harus mendapat perhatian pemerintah terutama dalam hal perawatan," ujar Evi Susanti peserta Diklat lainnya.

Sebelumnya, Kepala seksi Bimbingan dan Penyuluhan Museum Sultra, Rustam Tombili mengatakan selama lima tahun terakhir anggaran perawatan barang-barang koleksi nyaris tidak ada anggarannya, namun demikian pegawai dan karyawan museum yang jumlahnya belasan orang itu tetap menjaga dan memelihara sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.

Menurut Rustam, museum Sultra memiliki kurang lebih 5.000 benda koleksi, tetapi yang dipajang hanya 300 koleksi, yang lainnya ditumpuk di gudang, hal ini disebabkan keterbatasan ruangan dan juga anggaran untuk perawatan yang lebih baik.

Khusus di gedung koleksi utama yang berlantai tiga, kata Rustam, terdapat 10 ruang jenis koleksi yang meliputi, ruang satu Beologika yang menyimpan bebatuan dan replika tambang nikel, ruang dua Biologika menyimpan koleksi seperti anoa binatang khas Sulawesi yang diawetkan, udang, kura-kura dan molusca.

Kemudian di ruang tiga merupakan ruang koleksi Etnografi, yang menyimpan berbagai koleksi diantaranya kalosara, membesar (upacara adat), pakaian kulit kayu yang berasal dari Kendari, alat dan hasil tenunan Sultra, peralatan rumah tangga, dan peralatan pertanian dan berburu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada ruang empat koleksi Arkeologi, yang menyimpan berbagai koleksi diantaranya replika fosil yang ditemukan di daerah jawa, batu (peralatan manusia purba), pakaian kulit kayu, gerabah dan sebagainya. ruang lima koleksi Historika, foto-foto kesultanan kerajaan Buton, foto-foto pejuang Indonesia, dan foto-foto gubernur dan wakil gubernur.

Di ruang enam koleksi Numismatic, yang menyimpan koleksi mata uang, yang dipajang di antaranya mata uang kerajaan Gowa, Buton dan Majapahit di ruang tujuh terdapat ruang Filologika yakni koleksi, naskah lontar, bilangari, tasbih, Al-Quran tulisan tangan, naskah amarana, dan tongkat khatib.

Sementara di ruang delapan merupakan ruang keramik, koleksi keramik-keramik peninggalan dinasti cing, dinasti Ming, dinasti Cina, dinasti Yuang, dan dinasti Hua, koleksi tertua di museum ini adalah keramik Cina dari dinasti Sung pada abad XII.

Di ruang sembilan terdapat ruang koleksi kesenian tradisional diantaranya gambus, gong dan suling serta di ruang sepuluh koleksi Teknologika yang menyimpan koleksi seperti pandai besi, mesin pencetak surat kabar, teodolit, mesin telegram, alat penumbuk padi, dan alat pengolahan sagu dan benda-benda bersejarah lainnya.

Rustam Tombili mengharapkan, dengan keberadaan benda-benda bersejarah tetap terpelihara dan terawat maka pemerintah provinsi seharusnya mengalokasikan dana setiap tahunnya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

1 Maret 2018

Warga saat mengunjungi Museum Bahari, Jakarta, 23 Januari 2018. TEMPO/Subekti.
Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar gerakan berkunjung rutin ke museum atau yang lebih dikenal dengan sebutan Grebek Museum, digencarkan.


Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

1 Maret 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama direktur Transjakarta Budi Kaliwono mencoba bis transjakarta mengelilingi Tanah Abang, Jakarta Pusat, 22 Desember 2017. TEMPO/Maria Fransisca.
Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

Program Gerebek Museum , yang diiniasi Anies Baswedan, berupaya menyediakan bus gratis membawa penduduk dari 2700 rukun warga di Jakarta.


Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

1 Maret 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan program OK Otrip di Balai Kota DKI, 14 Desember 2017. Tempo/Friski Riana
Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

Program Gerebek Museum yang digagas Anies Baswedan bakal melibatkan 2.700 RW untuk mengerahkan warganya mengunjungi 72 museum di Jakarta.


Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

1 Maret 2018

Seorang wisatawan asing melihat benda kerajinan di salah satu stand dalam acara Crafina 2016 di JCC, Senayan, Jakarta, 29 Oktober 2016. Crafina 2016 menampilkan 1.000 produk kerajinan khas Indonesia seperti busana, tas, perhiasan, hijab, sepatu, lukisan, dan produk lainnya. TEMPO/Fajar Januarta
Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

The Kunstkamera, sebuah muesum, di St. Petersburg menyimpan sejumlah koleksi foto-foto maupun koleksi kerajinan asli sejumlah daerah Indonesia.


Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

17 Januari 2018

Dari Muara Jambi ke Gentala Arasy
Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

Generasi muda bisa belajar tentang sejarah dan pejuang Provinsi Jambi di museum ini.


Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

16 Januari 2018

Museum Bahari  Jl. Pasar Ikan, Jakarta. Twitter.com
Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara, dilanda kebakaran pada Selasa pagi, 16 Januari 2018.


3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

8 Januari 2018

Pembuat daging Markus Hinterberger mempersiapkan variasi teh hijau khusus dari 'Weisswurst,' untuk dijadikan sosis Bavarian putih, di desa Bavarian Oberholzhausen, Altoetting, Jerman (27/5). REUTERS/Michaela Rehle
3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

Museum makanan di Eropa ini sangat unik dan menggoda selera.


Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

4 Januari 2018

Wisatawan melihat diorama bencana tsunami saat mengunjungi Museum Tsunami di Banda Aceh, Aceh, 24 Desember 2017. Selain untuk mengenang bencana, bangunan yang dirancang Ridwan Kamil ini juga berfungsi sebagai tempat evakuasi tsunami. ANTARA
Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh pada Mei dan Desember 2017.


Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

2 Januari 2018

Pengunjung Museum Bank Indonesia menyaksikan koleksi emas yang dipamerkan, di Jakarta, 2 Januari 2018. TEMPO/Maria Fransisca Lahur.
Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

Libur merayakan tahun baru masih berlangsung, pilihan tempat liburan cukup bervariasi di Jakarta.


Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

24 Desember 2017

Relief di museum Ullen Sentanu, Yogyakarta. Tempo/Ika Chandra
Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu memiliki beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi keluarga istana di Tanah Jawa