TEMPO.CO, Jakarta -Warga Tapos Kota Depok was-was mendengar adanya tahanan kasus pedofilia yang kabur dari tahanan polisi. Tahanan bernama Hasan itu sempat terlihat datang ke tempat tinggalnya di RT 02 RW 02, Kelurahan Tapos.
"Yang melihat dia datang Yuyun adik saya. Mungkin mengambil sisa barang berharga miliknya. Tapi, sebentar dan langsung kabur," kata Nani, 36 tahun, yang masih kerabat Hasan.
Hasan sebelumnya diserahkan warga RT 03 RW 07 Kelurahan Tapos ke polisi karena diduga telah mencabuli anak berusia enam tahun di sana. "Hasan pelaku pedofilia yang kami serahkan ke polisi," kata Restiani, 29 tahun, yang merupakan keluarga korban.
Restiani mengungkapkan kasus ini terkuak setelah keponakannya bertanya sesuatu yang tak wajar untuk anak seusianya. Anak itu bertanya pada sang nenek, Nurbaiti tentang keperawanan dan alat kelamin yang berdarah.
Sontak pertanyaan ini membuat kaget sang nenek. Keluarga yang lainnya kemudian diberitahu soal pertanyaan anak itu. Mereka langsung berusaha untuk mengorek keterangan dari anak itu tentang apa yang terjadi. "Saya janjikan membelikan es krim agar dia mau menjelaskan. Dan akhirnya mau terus terang," kata Restiani.
Menurut keponakannya itu, dia dibawa ke kawasan Banjaran Pucung dua pekan lalu oleh Hasan. Banjaran Pucung berjarak sekitar 1 km, dari rumah korban. Saat itu, Hasan mengajak korban naik motor dengan dalih meminta ditemani untuk membeli bensin.
Hasan kata Restiani mengajak keponakannya dan seorang temannya. "Korban mengaku diajak ke kamar mandi di Banjaran Pucung, dan temannya diminta menjaga motornya dengan alasan mau beli bensin," ujarnya.
Di kamar mandi, Hasan menggerayangi tubuh korbannya. Puas dengan tindakan itu, Hasan membawa pulang kedua anak tersebut ke rumahnya.
Setelah mendapatkan mengakuan dari korban, keluarga mendatangi rumah pelaku di RT 022 RW 02 Kelurahan Tapos. Hasan dibawa baik-baik ke rumah nenek korban bersama Ketua RT tempat dia tinggal, untuk diinterogasi.
Hasan sempat mengelak, tapi ia akhirnya mengakui perbuatannya. "Dia mengaku sayang kepada anak-anak," katanya. Mereka kemudian membawa Hasan ke Polresta Depok. Tapi keesokan harinya justru polisi terlihat mencari Hasan di rumahnya.
"Kami berharap pelaku segera tertangkap. Mungkin saja ada korban lain. Sebab, dia bilang suka sama anak-anak, dan ada pengakuan anak lain yang telah menjadi korbannya," kata Restiani.
Ketua RT 02 RW 02 Udin, meminta Hasan segera menyerahkan diri. Menurutnya, tindakan Hasan mencoreng nama baik wilayahnya. "Apalagi dia pernah kami tegur. Sudah tinggal lama, tetapi tidak mau pindah KTP," ucapnya.
Polisi belum mengakui jika tahanan mereka bernama Hasan kabur. Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Firdaus mengatakan akan berkoordinasi terkait masalah ini dengan pihak Satuan Reserse dan Kriminal. Masalah ini ditangani unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Depok. "Akan saya tanyakan dulu kasusnya," ucapnya.
IMAM HAMDI