TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Movistar Yamaha, Maverick Vinales, tak menyangka dirinya bisa menjadi juara pada 2 balapan perdana seri MotoGP musim ini. Dia menjuarai seri MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo pada Senin dini hari tadi setelah dua pekan lalu menjuarai seri MotoGP Qatar di Sirkuit Losail.
Vinales mengatakan bahwa kemenangan itu seperti sebuah mimpi. Dia pun mengatakan bahwa kemenangan ini adalah kemenangan tim Yamaha karena pada dua balapan itu mampu bekerja dengan sangat baik.
Dia juga menyatakan bahwa dirinya tak menyangka bisa menjuarai seri MotoGP Argentina sebelumnya. Alasannya, dia memiliki mimpi buruk 2 kali terjatuh pada 3 balapan di musim-musim sebelumnya.
Baca: Juara Kedua di MotoGP Argentina, Valentino Rossi Torehkan Rekor
"Ini seperti mimpi dan sangat luar biasa. Saya harus mengatakan terima kasih kepada tim karena mereka bekerja keras dan ini bukan hanya kemenangan saya, ini kemenangan tim. Pada dua balapan ini kami sangat kuat sejak awal pada hari Jumat bahkan sejak putaran pertama dan ini sangat penting," ujarnya.
"Jika orang mengatakan bahwa saya pasti akan menjuarai balapan di Argentina saya pasti akan mengatakan itu hampir mustahil karena di Argentina saya selalu mendapatkan nasib buruk dalam 3 balapan, saya jatuh dua kali. Itu sangat sulit tetapi saat ini kami berada dalam momentum yang bagus dan saya bisa memberikan 100 persen kemampuan saya," lanjutnya.
Pembalap Spanyol berusia 22 tahun itu memulai balapan dari posisi keenam. Dia langsung menyodok ke posisi ketiga pada putaran pertama. Pada putaran kedua, Vinales berhasil naik ke posisi kedua setelah menyalip pembalap tim LCR Honda, Cal Crutchlow, dan berupaya mengejar pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez.
Baca juga: Vinales dan Rossi Rajai MotoGP Argentina
Nasib baik memihak Vinales setelah Marquez terjatuh pada putaran ketiga. Berada sendirian di depan, Vinales pun berhasil membuka jarak dengan Cal Crutchlow dan Valentino Rossi hingga akhir balapan.
Vinales mengaku tak menyangka akan menjuarai seri MotoGP Argentina. Dia sempat menghadapi masalah pada sesi kualifikasi Sabtu lalu dan hanya berada di posisi start keenam.
"Ini adalah balapan yang sangat sulit. Saya memulai dari posisi keenam dan saya mendapatkan start yang tak buruk. Saya secara perlahan bisa melalui pembalap di depan saya secepat mungkin dan berada di belakang Cal," ujarnya.
"Saya berusaha keras menyalip Cal karena dia seorang yang memiliki teknik pengereman bagus. Ketika saya mampu melewati dia saya hanya berfikir harus mengejar Marc karena dia sangat cepat. Saya mencoba mengeluarkan 100 persen kemampuan saya dan setelah saya mampu mendapatkan kecepatan seperti sesi pemanasan saya mencoba mengulanginya. Cal terus membuntuti saya dan sangat sulit untuk membuka jarak, tetapi saya bahagia," ujarnya.
Kemenangan itu membuat Vinales menjadi pembalap Yamaha pertama sejak Wayne Rainey pada 1990 yang berhasil memenangkan 2 seri perdana balapan.
CRASH|FEBRIYAN