TEMPO.CO, Jakarta - Laba bersih PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) diperkirakan tumbuh menjadi Rp 6,89 triliun pada tahun ini dibandingkan dengan realisasi laba bersih pada 2016 sebesar Rp 6,67 triliun.
Stevanus Juanda, analis dari UOB Kay Hian mengatakan, pihaknya berharap pertumbuhan laba bersih GGRM pada tahun ini tumbuh 3,8 persen. Secara tahunan da tidak mengesampingkan risiko downside.
Baca Juga:
Baca:
Riset UI: Bila Rokok 31.590 Sebungkus, Cukai 330 T
Bisnis Jasa Nitip, Mulai Jutaan Hingga Miliaran Rupiah
Pasalnya, dia menjelaskan, daya beli masih lemah sehingga merupakan pertanda tidak baik bagi volume penjualan. Selain itu pajak pertambahan nilai (PPN) juga telah meningkat sebesar 20 persen, sedangkan harga jual sejauh ini meningkat kurang dari 5 persen.
“GGRM perlu untuk menghasilkan lebih dari Rp1,67 triliun laba bersih per kuartal agar laba tetap sama [flat] secara tahunan pada 2017,” katanya dalam risetnya pada Selasa, 18 April 2017.
Oleh karena itu, pihaknya menurunkan rekomendasi GGRM menjadi HOLD dengan target harga Rp68.000 dan harga masuk (entry price) Rp61.000. Dia menambahkan, sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) harga saham GGRM naik 1,1 persen, tetapi jika ditengok sepanjang 1 terakhir harga saham GGRM turun 0,6 persen.
“Mengingat outlook operasional yang biasa-biasa saja. Kami memperkirakan situasi ‘dead money’ untuk 6 bulan ke depan. Kami akan bullish hanya pada akhir 2017 karena investor mulai mencari ke kinerja 2018,” katanya.