TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis, 20 April 2017.
IHSG berakhir melemah 0,20 persen atau 11,21 poin ke level 5.595,31, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,06 persen atau 3,37 poin di 5.609,89.
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.590,03 – 5.619,36. Dari 541 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 104 saham menguat, 223 saham melemah, dan 214 saham stagnan.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir negatif, dipimpin oleh sektor properti (-1,10 persen) dan tambang (-0,80 persen). Adapun, sektor aneka industri dan infrastruktur masing-masing menguat 2,10 persen dan 0,45 persen.
Di kawasan Asia Tenggara, pergerakan mayoritas bursa saham lainnya justru terpantau menguat dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,15 persen), indeks PSEi Filipina (+0,54 persen), indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,51 persen), dan indeks SE Thailand (+0,09 persen).
Sementara itu di Asia, indeks Kospi Korea Selatan ditutup menguat 0,5 persen, indeks Hang Seng Hong Kong berakhir rebound bersama dengan bursa saham Cina, sementara bursa saham Jepang berakhir variatif pasca rilis data perdagangan bulan Maret yang lebih baik dari ekspektasi.
Di sisi lain, tim riset Sinarmas Sekuritas memaparkan bahwa IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini.
Dari dalam negeri, pemerintah akan segera merivisi ketentuan tentang fasilitas keringanan pajak (tax allowance) dan penundaan pajak untuk jangka waktu tertentu (tax holiday) untuk meningkatkan minat investor, sehingga target pertumbuhan investasi langsung tahun ini sebesar 10,8 persen atau senilai Rp 678,8 triliun. Investor juga mencermati rilis laporan keuangan kuartal I/2017 pekan ini.
Baca Juga:
Akhir Sesi I, IHSG Masih Bertahan di Zona 5.600
Sepuluh Saham Jadi Penekan Utama IHSG Turun di Sesi I