Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Review Game Persona 5: Ketika Hasrat Bisa Dicuri

Editor

Erwin prima

image-gnews
Persona 5. Kredit: PlayStation
Persona 5. Kredit: PlayStation
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang terjadi pada manusia ketika mereka tidak memiliki hasrat? Apakah mereka akan kehilangan arah hidupnya karena tak ada lagi tujuan maupun keiginan? Ataukah mereka tidak akan lagi memiliki ego untuk mewujudkan hasrat tersebut? Persona 5, role playing game terbaru dari developer Atlus, bermain di antara pertanyaan-pertanyaan itu.

Baca: Setelah 20 Tahun, Game StarCraft Kini Gratis

Dirilis secara luas pada 4 April 2017, Persona 5 berkisah tentang sekelompok pencuri muda yang menjuluki diri mereka sebagai The Phantom Thieves. Tidak seperti pencuri pada umumnya, The Phantom Thieves mencuri hasrat yang ada pada diri manusia ala Dom Cobb mencuri ide dari mimpi seseorang di film Inception karya Christopher Nolan.

The Phantom Thieves, yang bekerja di luar hukum, juga tak sembarang mencuri hasrat. Target mereka, hasrat para kriminal, koruptor, plagiator, yang selama ini tidak pernah berhasil diproses hukum. Pemahaman mereka, tindakan para kriminal adalah dampak dari hasrat mereka yang kelewat buruk.

"Ada dua kemungkinan dari mencuri hasrat mereka. Antara selanjutnya mereka kehilangan semangat untuk hidup atau mereka akan mengakui tindakan jahat mereka," ujar salah satu tokoh utama Persona 5, Morgana.

Baca: Trailer Game Star Wars Battlefront 2 Bocor

Untungnya, premis utama yang berat tersebut tidak diikuti dengan narasi yang memusingkan atau gameplay yang memuakkan. Sebaliknya, Persona 5 berhasil tampil sebagai game yang fun di balik kisahnya yang memiliki premis rumit.

Memakai setting sekolah swasta dan tempat-tempat populer di Jepang seperti Akihabara hingga Shibuya, kisah Persona 5 disampaikan bak anime-anime remaja dengan genre slice of life. Meski pencurian hasrat menjadi inti utama cerita, hal itu diselimuti berbagai kisah-kisah remaja mulai dari pubertas, pemberontakan, romansa, hingga tingkah-tingkah konyol kurang kerjaan.

Gameplay-nya pun tak kalah asyik. Meski memakai template turn based gameplay (karakter dikontrol secara bergiliran), Atlus melengkapinya dengan berbagai fitur unik. Salah satunya adalah "Negotiation" di mana player bisa "memeras" musuh yang mereka lawan untuk menjadi bawahan, memberi uang, atau memberikan perlengkapan baru. Hal itu bisa dilakukan di saat musuh terdesak. Semakin terdesak musuh yang dilawan, makin banyak hal yang bisa didapat dari memeras mereka.

Baca: Game Pokemon Go Segera Hadirkan Fitur Multiplayer

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fitur unik lainnya adalah "Social Link". Di luar pertarungan, player bisa memperkuat karakter mereka dengan membangun hubungan sosial (Social Link) dengan tokoh-tokoh pendukung. Semakin erat hubungan sosial tokoh kita dengan tokoh lainnya, maka makin banyak ragam serangan yang bisa dipakai dalam pertarungan nanti. Hal itu baik serangan yang dilakukan karakter player sendiri ataupun yang melibatkan monster Persona yang player miliki.

Social Link itu sendri dibangun melalui percakapan sehari-hari. Memberikan pertanyaan, barang atau jawaban yang salah akan berujung pada Social Link yang meregang. Boleh dikatakan sistem ini menyerupai sistem sosial di game simulasi The Sims. Jadi, pikir dahulu sebelum menjalin hubungan sosial karena sekalinya salah, maka harus mengulang lagi percakapan itu.

Meski menarik secara gameplay maupun cerita, Persona 5 masih memiliki kekurangan. Grafis Persona 5 cenderung ketinggalan zaman untuk ukuran game saat ini. Tampil dengan grafis ala anime, banyak bagian di mana grafis Persona 5 terlihat sangat kasar yang dikenal dengan istilah Jaggies (bergerigi). Jika posisi pemain tidak jauh dari layar monitor, hal itu akan sangat terasa.

Untungnya, grafis ala anime membuat game ini tampil kaya warna. Hal itu didukung dengan desain set piece yang tak kalah menarik. Tiap setting yang dilalui player memiliki desain unik dan imajinatif sehingga player akan dengan mudah melupakan kekurangan dari segi grafis. Lagipula, dalam kebanyakan game, gameplay dan cerita adalah hal yang lebih penting.

ISTMAN MP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

ilustrasi kebakaran. Tempo/Indra Fauzi
15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.


Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Petugas Satpol PP memeriksa bilik panti pijat saat menggelar razia di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, 25 Januari 2016. Razia ini dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik prostitusi di wilayah tersebut. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.


Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

29 Oktober 2017

Rory Hie. AP/Achmad Ibrahim
Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

Rory Hie menjadi pegolf nasional terbaik dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017, yang berakhir Minggu 29 Oktober di Pondok Indah Golf, Jakarta.


Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

29 Oktober 2017

Pegolf asal Thailand, Panuphol Pittayarat, berhasil menjuarai Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf, Jakarta.
Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, menjuarai Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf, Jakarta Selatan dan meraih uang Rp 734 juta.


Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

27 Oktober 2017

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, memimpin hari kedua Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Jumat 27 Oktober. (Asia Tour)
Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, memimpin di hari kedua Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jumat 27 Oktober.


Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

27 Oktober 2017

Pegolf Indonesia, Danny Masrin, saat bertanding dalam Turnamen Indonesia Terbuka 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Kamis 26 Oktober. (Asia Tour)
Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

Pegolf Indonesia, Danny Masrin, mampu mengimbangi pegolf-pegolf asing dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017 yang sedang digelar di Jakarta.


Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

21 Oktober 2017

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

Produsen komputer, Acer, menilai, dalam beberapa tahun, industri game di Indonesia akan tumbuh.


Ini Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16

22 September 2017

Pemain Timnas Indonesia U-16, Sutan Diego Armando Ondriano Zico. (pssi.org)
Ini Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16

Adidas mulai melirik Sutan Zico saat penyerang Timnas Indonesia U-16 itu bermain untuk Chelsea Soccer School Singapura.


Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok

15 September 2017

Pesepak bola Timnas Indonesia U-16 Brylian Negiehta Dwiki Aldama (tengah) melakukan selebrasi usai berhasil mencetak gol ke gawang Timnas Singapura U-16 Nicky Melvin Singh (kanan) dalam pertandingam persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 8 Juni 2017. ANTARA FOTO
Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok

Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi Kepulauan Mariana Utara pada laga kualifikasi Piala AFC U-16 di Bangkok, Thailand, Sabtu besok.


Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

15 September 2017

Kondisi diskon besar-besaran di gerai Matahari Pasaraya Blok M, Jakarta, 15 September 2017. TEMPO/ADAM PRIREZA
Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

Jumlah pembeli membludak dalam program diskon besar-besaran di gerai ritel Matahari Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.