TEMPO.CO, Jakarta - Anda yang akan melangsungkan pernikahan mungkin sedang mengalami dilema: Perlukah mengundang mantan pasangan di hari bahagia?
Ada yang pro, tapi ada juga yang kontra terhadap keputusan satu ini. Menurut psikolog Anna Dauhan, keputusan mengundang mantan di hari pernikahan harus merupakan kesepakatan bersama dengan pasangan.
"Tidak ada kewajiban boleh atau enggak boleh, semua tergantung pasangan. Pastikan keputusan seperti apa yang bisa membuat pasangan nyaman," ungkapnya dalam peluncuran buku Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan beberapa waktu lalu di Jakarta.
Jika disepakati untuk mengundang mantan, psikolog dari TigaGenerasi ini mengingatkan agar setiap pasangan melakukan refleksi diri sebelum bertemu mantan.
"Sebelum bertemu lagi, refleksikan diri apakah masih ada isu-isu lain yang belum terselesaikan dengan mantan kita?" ujarnya. Tujuannya agar tidak timbul rasa grogi atau salah tingkah ketika bertemu mantan di pelaminan. Apalagi hingga timbul keinginan untuk balik bersama mantan.
"Perlu diingat, bahwa seseorang yang tidak terlihat cukup lama, akan terlihat lebih positif. Pastikan apakah memang kita kembali jatuh cinta pada mantan atau hanya teringat memori-memori indah bersama," ucapnya.
Apapun isunya, baik merasa masih ada rasa dengan mantan atau merasa bersalah karena putus hubungan, Anna menyarankan sebaiknya diselesaikan dulu sebelum pernikahan. Agar isu-isu masa lalu nantinya tidak berdampak pada hubungan suami-istri di masa depan.
Berita lainnya:
Kefir, Manfaatnya dari Anti Tumor sampai Obesitas
Tsania Marwa Menangis Gara-gara Telinga Anaknya
Begini Jika Happy Salma Berkebaya, Simak Gaya 2 Bintang Lainnya