Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Kartini Terenyuh Surat Al Fatihah  

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Surat dan Pemikiran Kartini
Surat dan Pemikiran Kartini
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Semasa hidup, rasa ingin tahun Raden Ajeng Kartini sangat tinggi. Selain berniat belajar ke negeri Belanda, anak Bupati Jepara RM Sosroningrat ini juga rajin mempelajari Al Quran, walaupun ketika itu sulit mendapatkan terjemahan kitab suci tersebut. Kartini  pernah berguru langsung ke Kiai Sholeh atau yang dikenal dengan Kiai Sholeh Darat. Pertama kali yang dipelajari adalah Surat Al Fatihah.

Meskipun anak bupati yang merupakan keturunan terpandang di zaman itu, Kartini tidak gampang mendapatkan literatur atau buku-buku, termasuk Al Quran yang belum diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa maupun Belanda, bahasa yang digunakan masyarakat Jawa pada era sebelum 1900 itu.

Baca juga: Kartini: Saya Adalah Anak Buddha

Al Quran sudah banyak dibaca di masjid dan surau atau musala, namun hanya sebatas dibaca. Bila seseorang ingin mengetahui makna Al Quran, harus datang ke ulama atau kiai. Kiai Sholeh adalah ulama yang merintis terjemahan Al Quran dengan bahasa Jawa yang ditulis dengan huruf Arab.

Cara berlajar Al Quran dengan bertemu kiai juga ditempuh oleh Kartini. Dalam Film Kartini yang kini diputar di bioskop-bioskop, terdapat adegan Kartini mengaji ke Kiai Sholeh. Pertama kali yang dipalajari Kartini adalah makna dari Al Fatihah, surat pembuka dalam Al Quran.

Saat itu Kartini menghadiri pengajian di rumah Bupati Demak Pangeran Ario Hadiningrat, yang juga pamannya. Dalam pengajian, Kiai Sholeh menguraikan kandungan surat Al Fatihah. Di situlah hati Kartini terenyuh dan membuatnya sangat ingin tahu tentang isi surat-surat lain dalam Al Quran.

Baca: Hari Kartini, Begini Perajin Sanggul Brebes Beroleh Berkah

Dalam dialog dengan Kiai Sholeh, Kartini menanyakan apakah dalam Al Quran ada perintah bahwa setiap orang, termasuk kaum perempuan, boleh belajar ilmu pengetahuan.  Dalam film tersebut, Kiai Sholeh lantas membacakan Iqra, surat ke-96 dalam Al Quran yang artinya Bacalah. Makna dari surat itu, kata Kiai Sholeh, umat Islam baik laki-laki maupun perempuan harus belajar ilmu pengetahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mendengar penjelasan Kiai Sholeh, Kartini semakin bersemangat belajar, termasuk mendirikan sekolah khusus untuk kaum perempuan. Masih alam percakapan dengan Kiai Sholeh di film karya Hanung Bramantyo tersebut, Kartini yang diperankan artis Dian Sastrowardoyo, mendorong Kiai Sholeh menerjemahkan Al Quran ke bahasa Jawa.

Hanung Bramantyo dalam wawancara dengan Tempo mengatakan, dalam Film Kartini ia berusaha mengaktualisasikan riset. "Riset banyak, otentik semua. Film adalah realitas yang diciptakan. Apakah cerita Kartini dalam film Hanung benar? Film bukan untuk meletakkan benar dan salah," kata Hanung. Wawancara selengkapnya klik di sini.

Baca ini: Misteri Kematian Kartini pada 30 Menit Terakhir, karena Diracun?

Bahkan di buku-buku sejarah, Kartini disebutkan ikut mendistribusikan terjemahan Al Quran ke masyarakat. Kisah ini juga dapat dilihat dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang, kumpulan curahan hati  RA Kartini kepada sahabat penanya di Belabda, Stella Zeehandelaar. Surat-surat Kartini tertanggal 6 November 1899.

Berikut ini bunyinya. "Mengenai agamaku, Islam, aku harus menceritakan apa? Islam melarang umatnya mendiskusikan ajaran agamanya dengan umat lain. Lagi pula, aku beragama Islam karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, jika aku tidak mengerti dan tidak boleh memahaminya?"

Berikutnya, "Alquran terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun agar bisa dipahami setiap Muslim. Di sini tidak ada orang yang mengerti bahasa Arab. Di sini, orang belajar Alquran tapi tidak memahami apa yang dibaca. Aku pikir, adalah gila orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibaca. Itu sama halnya engkau menyuruh aku menghapal bahasa Inggris, tapi tidak memberi artinya. Aku pikir, tidak jadi orang soleh pun tidak apa-apa, asalkan jadi orang baik hati. Bukankah begitu Stella?"

TIM TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

7 jam lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

9 jam lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

1 hari lalu

Film Kartini. Foto: Netflix
Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini


Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.


Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

1 hari lalu

Komunitas Bakul Budaya membacakan surat-surat R.A Kartini di Pelataran FIB UI, Depok, Sabtu, 20 April 2024. (Dok. Humas Bakul Budaya UI)
Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

2 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

2 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.


Apa Makna Hari Kartini bagi Pemain Timnas Bola Voli Putri Indonesia Yolla Yuliana?

2 hari lalu

Pemain Indonesia All Stars, Yolla Yuliana, seusai menjalani latihan jelang menghadapi Red Sparks. Latihan dilakukan di GOR Bulungan, Jakarta, Jumat, 19 April 2024. (ANTARA/FAJAR SATRIYO)
Apa Makna Hari Kartini bagi Pemain Timnas Bola Voli Putri Indonesia Yolla Yuliana?

Pemain Timnas Bola Voli Putri Indonesia Yolla Yuliana bicara soal makna Hari Kartini bagi wanit saat ini.


Hari Kartini, Krisdayanti dan Yuni Shara Bahas Kesetaraan Pendidikan hingga Perjuangan

2 hari lalu

Kakak beradik, Yuni Shara dan Krisdayanti. Foto: Instagram/@yunishara36
Hari Kartini, Krisdayanti dan Yuni Shara Bahas Kesetaraan Pendidikan hingga Perjuangan

Krisdayanti dan Yuni Shara bicara tentang kesetaraan pendidikan perempuan hingga perjuangan hidup dalam rangka memperingati Hari Kartini 2024.


Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.