TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom lndonesia (Persero) Tbk Tahun Buku 2016 menyetujui pembagian dividen Rp 13,55 triliun atau senilai Rp 136,747 per lembar saham. Jumlah dividen tersebut mencapai 70 persen dari laba bersih perusahaan tahun lalu.
Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga berujar, dividen sebesar Rp 11,61 triliun merupakan dividen tunai. "Di dalamnya termasuk dividen sementara sebesar Rp 1,92 triliun yang telah dibagikan ke pemegang saham pada 27 Desember 2016," kata Alex dalam konferensi persnya di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat, 21 April 2017.
Menurut Alex, jumlah dividen tunai yang masih akan dibayarkan adalah sebesar Rp 9,69 triliun atau senilai Rp 117,368 per lembar saham. Sementara itu, dividen sisanya, yakni sebesar Rp 1,94 triliun merupakan dividen spesial. "Laba ditahan sebesar 30 persen atau Rp 5,8 triliun," tuturnya.
Telkom mencatat, pada 2016, pendapatan konsolidasi perseroan mencapai Rp 116,33 triliun atau tumbuh sebesar 13,5 persen. Laba bersih meningkat 24,9 persen menjadi Rp 19,35 triliun dan EBITDA tumbuh 15,7 persen menjadi Rp 59,5 triliun. "Dengan ini, Telkom kembali mencatat pertumbuhan triple-double-digit,” ujar Alex.
Menurut Alex, pertumbuhan kinerja keuangan Telkom berada di atas rata-rata pertumbuhan industri. Dia mengatakan, peningkatan signifikan ditunjukkan oleh bisnis data, internet, dan layanan teknologi informasi yang mencapai 31,5 persen. "Ini adalah hasil transformasi Telkom menjadi digital telecommunication company."
Baca Juga:
Tahun lalu, Telkomsel yang merupakan anak usaha Telkom juga mampu membukukan pertumbuhan pelanggan hingga 13,9 persen menjadi 173,9 juta pelanggan. Sebanyak 47,55 persen atau 82,6 juta di antaranya tercatat sebagai pelanggan 3G/4G. Adapun jumlah pengguna mobile broadband mencapai 60,03 juta pelanggan.
Alex menambahkan, jumlah pengguna fixed broadband meningkat sebesar 8,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2015, pengguna fix broadband sebesar 4 juta pelanggan. Tahun lalu, pengguna layanan tersebut naik menjadi 4,3 juta pelanggan, di dalamnya termasuk 1,6 juta pelanggan IndiHome.
ANGELINA ANJAR SAWITRI