TEMPO.CO, Jakarta - Glaukoma adalah jenis gangguan penglihatan yang ditandai dengan terjadinya kerusakan pada saraf optik yang biasanya diakibatkan oleh adanya tekanan di dalam mata. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua terbesar di seluruh dunia setelah katarak.
Dokter Spesialis Glaukoma Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center (JEC), Dr. Emma Rusmayani, SpM, mengatakan glaukoma adalah salah satu penyakit mata yang serius. "Tapi, sering kalo terlupakan atau dilupakan karena minim pengetahuan informasi," kata Emma dalam konferensi pers di RS Mata JEC Kedoya, Jakarta Barat, Jumat, 21 April 2017.
Baca: Jangan Tunda Periksa Mata, Terutama Empat Golongan Ini
Emma menjelaskan glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor 2 di dunia dan di Indonesia. "Glaukoma ini sering disebut si pencuri pengelihatan," ujarnya.|
Glaukoma yang paling banyak dialami adalah tipe primer. "Primer ini penyebabnya tidak diketahui, yang tidak diketahui ini sering dikaitkan dengan genetik atau riwayar keluarga," kata Emma.
Baca Juga:
Adapun glaukoma tipe sekunder adalah glaukoma yang dsebabkan infeksi, katarak terlalu tebal, atau diabetes. "Glaukoma ini menyebabkan kebutaan yang tidak bisa kembali lagi, beda dengan katarak yang dioperasi kemudian bisa melihat lagi," ujar Emma.
Untuk itu, Emma menyarankan perlu memeriksakan mata setiap tiga bulan. Sebab, deteksi dini sangat penting khususnya jika ada anggota keluarga yang mengalami penyakit mata.
Jika, ayah Anda mengalami glaukoma, maka kemungkinan Anda mengalaminya juga sekitar 20-30 persen atau saudara Anda glaukoma, maka kemungkinan mengalami juga naik menjadi 40-50 persen. "Apa yg hilang karena glaukoma tidak bisa kembali lagi," kata Emma.
AFRILIA SURYANIS