Hyundai Kesulitan Bergerak di Segmen Komersial
Reporter: Tempo.co
Editor: Saroh mutaya
Rabu, 26 April 2017 18:36 WIB
Seorang model berpose saat memperkenalkan mobil konsep Hyundai Motor's FE Fuel Cell dalam Seoul Motor Show di Goyang, Seoul, Korea Selatan, 30 Maret 2017. AP Photo/Lee Jin-man
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belum bergeraknya ekonomi ritel dituding menjadi penyebab lesunya penjualan kendaraan niaga ringan pikap dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan data Gabungan Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan pikap pada kuartal I/2017 hanya sebanyak 35.544 unit. Angka tersebut turun sekitar 13,9 persen dibandingkan capaian pada kuartal I/2016 yang mencapai 41.286 unit.

"Pasar pikap sangat tergantung pada ekonomi ritel. Selama itu belum bangkit, penjualan juga tidak akan bagus," kata Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia Mukiat Sutikno, Rabu, 26 April 2017.

BacaAkibat Aliansi Mitsubishi-Nissan Diperluas di Indonesia

Hyundai tergolong pemain baru di segmen pikap. Melalui produknya H-100, pabrikan asal Korea Selatan ini mencoba untuk mengisi celah sempit di kelas komersial ringan. Namun penjualan mobil yang diluncurkan pada akhir tahun lalu ini masih belum menggembirakan.

SimakHonda Optimistis Mampu Merebut Pasar SUV di Indonesia

Gaikindo mencatat, penjualan model ini selama tiga bulan pertama 2017 hanya sebanyak 1 unit. Mukiat mengakui, selain kondisi ekonomiu, persaingan di kelas komersial ringan memang cukup berat.

Di sisi lain, menurutnya momentum perayaan Idulfitri belum cukup mampu menggerakkan ekonomi ritel dan penjualan segmen pikap. Menurutnya, pasar kendaraan jenis ini akan membaik pada semester kedua. "Kalau Idulfitri jadi stimulus tentu saat ini sudah terasa dampaknya. Tapi ini belum," katanya.

BISNIS.COM

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi