Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wali Kota Terpilih Haryadi Janji Atasi Intoleransi di Yogyakarta

image-gnews
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Yogyakarta Wawan Budianto (kiri) menerima berkas pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi yang diserahkan oleh Arief Nur Hartanto (kanan) selaku juru bicara di Kantor KPUD Kota Yogyakarta, 23 September 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Yogyakarta Wawan Budianto (kiri) menerima berkas pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi yang diserahkan oleh Arief Nur Hartanto (kanan) selaku juru bicara di Kantor KPUD Kota Yogyakarta, 23 September 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wali Kota Yogyakarta terpilih Haryadi Suyuti berjanji mengatasi masalah intoleransi di kota tersebut. Sejumlah lembaga pegiat keberagaman menyebut intoleransi di Yogyakarta semakin menguat. Polisi dan kelompok intoleran menjadi kalangan yang melakukan pelanggaran atas kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Sepak terjang kelompok intoleran di kota ini sulit dikendalikan. Haryadi menegaskan akan mengendalikan kelompok-kelompok intoleran itu. Caranya, kata dia, dengan mengajak bicara mereka. “Tidak hanya yang beragama Islam, masyarakat hendaknya menghormati semua umat agama lain yang menjalankan ibadah,” kata Haryadi, Kamis, 27 April 2017.

Baca: MK Tolak Gugatan Sengketa Pilkada Yogyakarta, Haryadi Wali Kota

Selain menjadikan Yogyakarta kota toleran, Haryadi dan wakil wali kota terpilih, Heroe Poerwadi, berjanji membangun Yogyakarta sebagai kota yang makmur, maju, berbudaya, dan religius. Mereka juga akan membangun Yogyakarta sebagai kota yang nyaman dihuni, kota pendidikan, dan kota pelayanan jasa yang berdaya saing kuat.

Yogyakarta dalam beberapa tahun terakhir mendapat sorotan dari kalangan pegiat keberagaman. Riset Setara Institute for Democracy and Peace (Setara Institute) atas kebebasan beragama dan berkeyakinan dan minoritas keagamaan di DIY menunjukkan sepuluh tahun terakhir intoleransi semakin menguat.

Terdapat 35 pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan. Pelanggaran tertinggi di Kota Yogyakarta sebanyak 16 peristiwa, disusul Sleman 14 peristiwa. Sedangkan, Kulon Progo menjadi satu-satunya kabupaten di DIY yang tidak ditemukan peristiwa pelanggaran.

Simak: Hasil Rekapitulasi KPU Yogyakarta: Duet Haryadi-Heroe Unggul

Penguatan intoleransi terjadi dalam enam tahun terakhir. Puncaknya pada 2016 dengan jumlah pelanggaran delapan peristiwa. Bahkan DIY saat itu masuk kelompok lima besar provinsi dengan pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan tertinggi di Indonesia. Korban merupakan umat Kristiani, Syiah, Ahmadiyah, individu, pelajar, mahasiswa, masyarakat, dan pegiat keberagaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aktor negara yang paling banyak melakukan pelanggaran adalah polisi dan kelompok intoleran. Aktor non-negara melakukan penolakan tempat ibadah, ujaran kebencian, pembubaran kegiatan dan penganiayaan.

Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta menetapkan pasangan Haryadi Suyuti - Heroe Poerwadi melalui rapat pleno terbuka di Kantor KPU Kota Yogyakarta, Kamis, 27 April 2017. Penetapan itu dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi menolak semua gugatan rivalnya, pasangan calon Imam Priyono dan Achmad Fadli.

Lihat: Awasi Rekap Pilkada Yogya, Tim Imam Priyono Diduga Dipukul

Ketua KPU Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto mengatakan setelah ditetapkan, KPU segera mengirim surat keputusan itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat Kota Yogyakarta untuk rapat paripurna.

Wawan meminta seluruh warga Kota Yogyakarta menghormati hasil keputusan Mahkamah Konstitusi, yang menolak permohonan gugatan sengketa Pilkada Kota Yogyakarta. “Semua mekanisme dijalankan sesuai peraturan yang ada. Mari menghormatinya,” kata Wawan.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

14 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

20 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

22 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

27 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

30 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

35 hari lalu

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

38 hari lalu

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

43 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.


Wisatawan Perlu Tahu, Dua Kawasan di Kota Yogyakarta Ini Jadi Pusat Kampanye Terbuka

22 Januari 2024

Stadion Mandala Krida Yogyakarta (Dok. Pemda DIY)
Wisatawan Perlu Tahu, Dua Kawasan di Kota Yogyakarta Ini Jadi Pusat Kampanye Terbuka

Di Kota Yogyakarta, ada dua tempat yang disiapkan menjadi pusat kampanye terbuka, kemungkinan akan padat.


Yogyakarta Bidik Quality Tourism, Begini Tren Wisata 2024 Menurut Peneliti UGM

18 Januari 2024

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Yogyakarta Bidik Quality Tourism, Begini Tren Wisata 2024 Menurut Peneliti UGM

Selama kurun waktu 2023 jumlah kunjungan di Kota Yogyakarta lebih dari 7 juta wisatawan.