TEMPO.CO, Bangkok - Chief Marketing Officer ForwardKeys, Laurens van den Oever, mengatakan serangkaian aksi terorisme di Eropa sepanjang 2015-2016 tak membuat bisnis pariwisata lesu. ForwardKeys adalah lembaga riset di sektor pariwisata yang berbasis di Valencia, Spanyol.
"Negara yang menderita teror dapat pulih hanya dalam hitungan pekan," kata Laurens dalam acara World Travel and Tourism Council 2017 di Bangkok, Thailand, Rabu, 26 April 2017.
Temuan itu adalah hasil riset ForwardKeys terhadap lalu lintas pemesanan penerbangan internasional di Eropa. Lembaga ini mengambil peristiwa serangan di Paris, bom Brussels, serangan truk di Nice, Prancis, serta Berlin, Jerman, juga teror di London.
Laurens menyebut pariwisata Paris bisa pulih dalam 30 pekan sejak teror di Kota Mode itu pada November 2015. Sedangkan pariwisata di Nice, Prancis langsung bergairah lagi berselang 17 pekan sejak sebuah truk yang dikendarai warga Tunisia menyeruduk belasan orang.
Begitu pula dengan teror bom di Brussels, Belgia pada Maret 2016. Turis kembali berbondong-bondong mengunjungi Belgia setelah 29 pekan sejak bom meledak di bandara dan stasiun kota tersebut. "Serangan truk di Berlin dan teror di Westminster, London tak sampai membuat wisata lesu, bahkan cenderung stabil," kata Laurens.
Chief Executive Officer ForwardKeys, Olivier Jager, menjelaskan, pemulihan wisata yang begitu cepat di Eropa karena campur tangan pemerintah. Menurut dia, pemerintah tak ingin perekonomiannya ikut terimbas karena teror. "Pemerintah sadar banyak sektor, seperti perhotelan, bandara, dan maskapai, akan menderita jika kepercayaan turis tak segera pulih," kata Olivier.
RAYMUNDUS RIKANG (BANGKOK)