Australia, Tujuan Baru Ekspor Mobil Indonesia
Reporter: Tempo.co
Editor: Fery Firmansyah
Jumat, 28 April 2017 06:58 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) saat meninjau salah satu stan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) di JiExpo Kemayoran, Jakarta, 27 April 2017. Pameran ini berlangsung dari 27 April hingga 7 Mei 2017. Tempo/Tony Hartawan
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta industri otomotif di Tanah Air untuk semakin agresif dalam mengekspor produknya, agar bisa mengimbangi pasar domestik yang lesu. Airlangga menyebut Australia sebagai negara tujuan ekspor baru yang potensial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Di sana, beberapa produsen otomotif terpaksa tutup. Ini menjadi kesempatan yang bagus bagi Indonesia untuk masuk ke pasar Australia,” kata Airlangga melalui surat elektronik, Jumat 28 April 2017.

Menurut Airlangga, pasar kendaraan roda empat di Australia mencapai 1,2 juta unit per tahun. Konsumen di negara itu membutuhkan sedan, pikap kabin ganda, dan mobil berpenggerak roda 4x4. Berbeda dengan kecenderungan produsen mobil Indonesia, yang lebih banyak mengekspor Multi Purpose Vehicle (MPV), Sport Utility Vehicle (SUV) dan Low Cost Green Car (LCGC).

“Karena itu, industri otomotif nasional perlu memperbanyak produksi kendaraan jenis sedan yang digemari konsumen luar negeri,” ujarnya,

Agar upaya ini lekas terwujud, Airlangga mengatakan perlu peningkatan aktivitas penelitian dan pengembangan produk. Penelitian dan pengembangan juga berperan besar dalam upaya menguatkan inovasi dan daya saing sekaligus memenuhi selera konsumen global.

Airlangga juga mengajak perusahaan otomotif untuk terlibat dalam kegiatan pendidikan vokasi industri yang dicanangkan oleh Kementerian Perindustrian. Program ini mengusung konsep link and match antara industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan.

Saat ini produksi nasional kendaraan roda empat nasional mencapai 1,1 juta unit per tahun, dengan ekspor 200 ribu unit per tahun. Industri otomotif menyerap tenaga sebanyak 3 juta orang.

Pada 2016 subsektor industri alat angkutan memberikan sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto sektor industri non migas sebesar 10,47 persen. Airlangga menargetkan total produksi nasional kendaraan roda empat pada 2020 mencapai 2,5 juta unit.

FERY FIRMANSYAH

Berita TerkaitPemerintah Tengah Bahas Standarisasi Kendaraan EURO 5Mitsubishi Motors Resmikan Pabrik Baru di Indonesia  Jusuf Kalla Berpesan Industri Otomotif Harus Mulai Kembangkan R&DIIMS 2017: BMW 740Li Rakitan Lokal Resmi Dipasarkan

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi