TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, menyatakan mata kanan penyidik KPK, Novel Baswedan, yang disiram air keras orang tak dikenal seusai salat subuh beberapa waktu lalu, sudah mulai ada perkembangan untuk jaringan korneanya.
"Perkembangan sampai dengan sore ini dari Singapura untuk update Novel Baswedan kami mendapat informasi di mata kanan sudah mulai ada pertumbuhan jaringan kornea untuk samping kiri dan samping kanan itu artinya cukup bagus menurut dokter," kata Febri Diansyah, di kantornya, Jakarta, Jumat lalu.
Baca juga:
KPK: Jaringan Kornea Mata Kanan Novel Baswedan Sudah Tumbuh
Febri juga menyatakan Novel sudah bisa membaca untuk huruf yang lebih kecil. Namun, memang karena efek serangan cukup banyak di mata kiri, pertumbuhan selaput di mata kiri masih sangat minim.
Tim KPK sudah berkomunikasi dengan Novel Baswedan dan yang bersangkutan menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat di Indonesia yang memberikan dukungan dan perhatian.
Baca pula:
Siraman Air Keras ke Novel Baswedan Bukan Satu-satunya Teror
"Novel juga berharap agar pelaku penyerangan dan juga otak atau pihak yang menyuruh penyerangan tersebut juga segera terungkap untuk mencegah jatuhnya korban-korban berikutnya baik dari unsur pegawai KPK maupun unsur masyarakat yang berfokus terhadap isu pemberantasan korupsi," ucap Febri.
Sebelumnya, Novel disiram air keras oleh dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor di dekat rumahnya pada Selasa pagi, 11 April 2017. Ketika itu, kepala satuan tugas KPK untuk penyelidikan kasus proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP tersebut sedang berjalan pulang dari masjid di dekat rumahnya di Kepala Gading, Jakarta Utara. Akibat kejadian itu, sebagian wajah dan mata Novel terluka.
Silakan baca:
Novel Baswedan Diserang, Busyro: Kapolri Harus Usust Tuntas
Meski belum jelas, motif penyerangan terhadap Novel sempat dikaitkan dengan kasus-kasus korupsi besar yang tengah diusut KPK. Novel akan terus melanjutkan perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) hingga sembuh.
Pihak keluarga dan KPK berharap proses penyembuhan mata Novel juga sejalan dengan perkembangan proses pengungkapan pelaku teror terhadap penyidik KPK tersebut.
GRANDY AJI | S. DIAN ANDRYANTO