Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gus Zuhri: Kalau Negara Ini Ambruk, yang Bersalah Kiai dan TNI  

image-gnews
Almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bersama Mbah Liem (kanan) dalam acara Musyawarah Nasional  Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Bandar Lampung, 1992. Dok. TEMPO/Hidayat S. G.
Almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bersama Mbah Liem (kanan) dalam acara Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Bandar Lampung, 1992. Dok. TEMPO/Hidayat S. G.
Iklan

TEMPO.CO, Klaten - Meski tak dihadiri Presiden Joko Widodo, doa bersama untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila Amar Makmur Damai (PAMD) yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al Muttaqien Pancasila Sakti (Alpansa) pada Sabtu, 29 April 2017, tetap berlangsung meriah.

Sejak pagi hingga sore, umat muslim dari berbagai daerah berduyun-duyun ke pondok pesantren yang berada di Dusun Sumberejo Wangi, Desa Troso, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, itu. Bersama para santri, mereka menggelar sema’an Al Quran, khotmil Quran, dan tahlil umum.

Baca: Maraknya Isu SARA, Kapolri Tito: Langkah Mundur bagi Bangsa  

Adapun malamnya, sebagai puncak acara, sesepuh Nadlatul Ulama KH. Manarul Hidayat didapuk menjadi pembicara pengajian umum. Para tamu undangan juga dihibur oleh penampilan orkes puisi pimpinan Habib Anis Sholeh Ba’asyin, orkes gambus Al Kawakib dari Malang, dan orkes gambus santri Ponpes Apansa.

Selain untuk NKRI dan PAMD, doa bersama tersebut sekaligus dalam rangka khaul (memperingati wafatnya) KH. Moeslim Rifa’i Imam Puro, alias Mbah Liem, dan Nyai Hj Umi As’adah alias Mbah Liem putri. Mbah Lim, salah satu sesepuh kaum Nahdlatul Ulama yang dikenal sangat dekat dengan mantan Presiden Abdurrahman Wahid, adalah pendiri Pondok Pesantren Alpansa pada 1994.

Baca: Prihatin Kondisi Bangsa, NU Jawa Timur Gelar Istighosah Kubro

Kiai nyentrik yang juga dikenal sebagai guru spiritual sejumlah elit politik nasional itu wafat di usia 91 tahun pada 24 Mei 2015. “Mbah Liem dulu berpesan kalau berdoa jangan egois, cuma untuk diri sendiri. Maka itu khaul Mbah Liem ini cuma nebeng saja. Utamanya kami doakan NKRI PAMD,” kata Ketua Yayasan Alpansa, KH. Saifuddin Zuhri, yang akrab disapa Gus Zuhri.

Putra ketiga Mbah Liem itu juga berpesan kepada seluruh santri dan tamu undangan untuk tidak ragu-ragu dalam menjaga keutuhan NKRI dan PAMD. “Kalau negara ini sampai ambruk, yang paling bersalah itu kyai dan TNI,” kata Zuhri. Sebab, menurut dia, orang-orang yang ingin mengganti Pancasila sebagai ideologi negara selama ini juga selalu mengumandangkan jargon NKRI Harga Mati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Istighotsah Kubro, Maklumat NU Singgung Kebangkrutan Moral

“Jargon NKRI Harga Mati itu masih semu. Kalau konsep NKRI dan Pancasila Aman Makmur Damai itu jelas. Siapa yang berani tidak setuju dengan Pancasila, silakan keluar dari Indonesia,” kata Zuhri. Kepada Tempo, 14 April lalu, Zuhri mengaku mengundang sejumlah pejabat negara termasuk Presiden Jokowi.

Jika Jokowi berkenan hadir, Zuhri berujar, Alpansa mempersilakan agar konsep NKRI PAMD yang digagas Mbah Liem itu diambil dan diterapkan seluruhnya. NKRI PAMD bukanlah sekadar jargon. Sejak Alpansa didirikan, konsep tersebut telah diaplikasikan dalam kurikulum pendidikan para santrinya. “Belum ada pejabat yang konfirmasi akan datang,” kata Zuhri saat dihubungi Tempo pada Jumat petang, 28 April 2017.

Baca: Pertemuan Ulama NU di Rembang, Apa yang dibicarakan?

Ketua Pengurus Wilayah Nadlatul Ulama Jawa Tengah, Abu Hapsin, mengatakan Mbah Liem adalah ikon perjuangan dalam mempertahankan keutuhan NKRI. “NKRI PAMD adalah gagasan sekaligus doa yang selalu dipanjatkan Mbah Liem. Jika Indonesia aman makmur damai, yang merasakan bukan hanya umat Islam, tapi juga seluruh umat agama lain. Doa bersama untuk NKRI PAMD inilah makna dari Islam rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh umat manusia,” kata Abu Hapsin dalam pidato sambutannya.

DINDA LEO LISTY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

21 hari lalu

Kiper FC Dallas Maarten Paes menangkap bola serangan pemain Inter Miami dalam pertandingan uji coba di Stadion Cotton Bowl, Dallas, 23 Januari 2024. Mandatory Credit: Jerome Miron-USA TODAY Sports
Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

Maarten Paes ingin segera belajar Bahasa Indonesia dan berjanji bakal berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.


Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

33 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyapa warga Manado saat berkunjung di salah satu pusat perbelanjaan di Manado, Kamis, 22 Februari 2024. Joko Widodo didampingi sejumlah menteri, menyempatkan waktu luangnya untuk menyapa warga di sela waktu kunjungan kerjanya selama dua hari di Sulawesi Utara. ANTARA FOTO/Adwit Pramono
Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

Presiden Jokowi kembali membagikan sepeda ke warga ketika berkunjung ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat, 23 Februari 2024.


Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

48 hari lalu

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

Penerbitan buku tentang Pancasila oleh mahasiswa sangat menginspiras


Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

Bambang Soesatyo apresiasi kader FLPPI yang berkomitmen menjaga dan membela pancasila.


Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.


Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

17 Januari 2024

Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui. Foto: Canva
Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui.


Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

14 Januari 2024

Calon Wakil Presiden nomor urut 03, Mahfud MD, melakukan ziarah ke makam syarifah Almababah Khadijah atau yang dikenal sebagai Mbah Ratu Ayu di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 12 Januari 2024. DOK. FOTO/TPN Ganjar-Mahfud
Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

Mahfud Md berharap masyarakat tidak jauh kepada pikiran yang ingin mengganti ideologi Indonesia itu.


FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

1 Januari 2024

Ilustrasi Pancasila. ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Handout
FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

Perubahan PPKn menjadi Pendidikan Pancasila dimulai pada Juli 2022.


Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

18 Desember 2023

Sejumlah siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kampung Susun Akuarium menghafalkan Pancasila sebelum masuk ke dalam kelas di Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023. Rumah susun dengan inovasi pengelolaan dan pemanfaatan berbasis hak asasi manusia serta swadaya masyarakat tersebut berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi Innovation Awards 2023 dari Asia Pacific Housing Forum (APHF). ANTARA/Hana Dewi Kinarina
Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

Ketahui makna dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berikut ini. Maknanya mendalam dan sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.


Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

13 Desember 2023

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan hadiah kepada dua orang siswa di acara pentas seni Sekolah Luar Biasa Negeri 7, Jakarta Timur pada Rabu, 13 Desember 2023. TEMPO/Aisyah Amira Wakang
Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

Dua penyandang siswa disabilitas bacakan Pancasila di atas panggung lalu Heru Budi berikan hadiah