Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Serangan Brutal Konvoi Pelajar di SMA N 1 Klaten  

image-gnews
Sejumlah pelajar yang diamankan di Polres Klaten setelah konvoi brutal yang merusak rumah warga, mobil dan motor di jalan, serta melukai sedikitnya sembilan remaja. Tempo/Dinda Leo Listy
Sejumlah pelajar yang diamankan di Polres Klaten setelah konvoi brutal yang merusak rumah warga, mobil dan motor di jalan, serta melukai sedikitnya sembilan remaja. Tempo/Dinda Leo Listy
Iklan

TEMPO.CO, Klaten – Petaka itu datang tak terduga dari barat pada Selasa siang, 3 Mei 2017. Tanpa alasan apa pun, seorang dari rombongan pelajar SMA dan SMK yang sedang berkonvoi merayakan hari pengumuman kelulusan itu turun dari sepeda motor sambil menyeret sebilah parang.

Bunyi gesekan besi dengan aspal Jalan Merbabu itu tenggelam dalam raungan puluhan sepeda motor berknalpot bising. “Orang itu mengenakan celana pendek hitam dan tidak memakai baju seragam. Sepertinya bukan pelajar,” kata Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMA Negeri 1 Kabupaten Klaten Aris Sutaka saat ditemui di kantornya, Rabu, 3 Mei 2017.

Baca juga: Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih

Sebelas siswa kelas XI SMAN 1 Klaten (semuanya tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera) yang sedang mengerubungi pedagang makanan di trotoar seberang sekolah sama sekali tidak menyadari marabahaya sedang mendekat.

Tanpa banyak bicara, Aris mengatakan, orang itu langsung mengayunkan parangnya tepat mengenai punggung Candra. Melihat Candra dibacok, teman-temannya pun kalang kabut. Ada yang mencoba menolong, ada pula yang lari menyelamatkan diri.

“Juan, yang menolong Candra, juga terkena parang di tangannya,” kata Aris. Setelah peristiwa pembacokan itu, beberapa pelajar peserta konvoi ikut menyerang dengan berbagai alat, termasuk gir yang diikatkan pada ujung sabuk bela diri. “Syaiful terkena sabetan gir di kepala, tepatnya di atas telinga. Sedangkan Kevin dihantam pakai helm. Dia juga kehilangan ponsel,” ucap Aris.

Naufal, siswa lain yang berusaha kabur dari serangan mendadak itu, kehilangan tas berisi dompet. Aris menduga tas Naufal diambil oleh rombongan pelajar brutal itu. Dari tiga siswa yang terkena sabetan parang dan gir itu, hanya Candra yang masih diopname di Rumah Sakit Islam Klaten hingga Rabu siang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah menyerang dengan membabi-buta, rombongan pelajar yang sebagian dari Kabupaten Sleman, DIY, itu melarikan diri ke arah timur. “Banyak jumlahnya, ada sekitar 30 sepeda motor,” kata Aris. Di Jalan Andalas, tepat di depan kantor radio Anda FM (sekitar 400 meter sebelah timur SMAN 1 Klaten), rombongan itu terpecah.

“Sebagian pelajar yang bajunya dicorat-coret itu sempat berhenti di sebelah warung saya. Mereka tampak panik, seperti sedang mencari tempat sembunyi,” kata Sri, 50 tahun, pemilik warung di tepi Jalan Andalas wilayah Desa Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah.

Sri mengatakan jumlah pelajar yang berhenti di sebelah warungnya itu kurang dari 10 orang, sebagian dari mereka menyeret kayu pentungan. Adapun dua orang lainnya membawa sesuatu dibungkus kertas koran. “Tidak terlalu jelas, apakah yang dibungkus koran itu parang. Yang satu sepertinya bukan pelajar, dia pakai celana pendek,” kata Sri.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Klaten Ajun Komisaris David Widya Dwi Hapsoro mengatakan pihaknya belum menerima laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan rombongan pelajar yang berkonvoi di wilayah Klaten pada Selasa, 1 Mei. “Yang melapor baru si pemilik warung Internet,” kata David saat dihubungi Tempo.

Pemilik warung Internet itu adalah Saud, 45 tahun, warga Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan. Selasa lalu, warnet Saud dirusak gerombolan pelajar yang berkonvoi. “Mereka tiba-tiba berhenti dan memecahkan kaca dengan sabetan gir dan lemparan batu,” kata Saud, Selasa.

DINDA LEO LISTY


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bulog Luncurkan Beras Rojolele Srinuk, Gandeng Kabupaten Klaten dan PT Aneka Usaha Persero

19 Agustus 2023

Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita (dua dari kiri) hadiri pelaksanaan MoU antara Pimpinan Bulog Cabang Surakarta Andy Nugroho (dua dari kanan) dan Dirut PT Aneka Usaha Perseroda Kabupaten Klaten, Sukardi (paling kanan), dalam acara Shoft Launching Befood Rojolele Srinuk, di Puma Sport Center Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, Sabtu, 19 Agustus 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Bulog Luncurkan Beras Rojolele Srinuk, Gandeng Kabupaten Klaten dan PT Aneka Usaha Persero

Bulog meluncurkan varietas beras Rojolele Srinuk yang diproduksi di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.


Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian


7 Rekomendasi Wisata Air di Klaten, dari Umbul Ponggok hingga Umbul Kemanten

5 Agustus 2022

Kawasan Wisata Air Umbul Ponggok di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah. Tempo/Lestantya R Baskoro
7 Rekomendasi Wisata Air di Klaten, dari Umbul Ponggok hingga Umbul Kemanten

Berikut tujuh rekomendasi wisata air alami atau umbul di Klaten yang wajib Anda dikunjungi.


Kabupaten Klaten Capai UHC di Hari Jadi

29 Juli 2022

Kabupaten Klaten Capai UHC di Hari Jadi

Penghargaan UHC diserahkan BPJS Kesehatan untuk wilayah yang lebih dari 95 persen penduduknya menjadi peserta JKN.


Peringati HUT ke-218 Kabupaten Klaten, Ribuan Warga Meriahkan Gelar Kirab Budaya

29 Juli 2022

Kemeriahan kirab budaya memperingati HUT ke-218 Kabupaten Klaten, Kamis, 28 Juli 2022. (Haris Setyawan)
Peringati HUT ke-218 Kabupaten Klaten, Ribuan Warga Meriahkan Gelar Kirab Budaya

Ribuan warga memenuhi pedestrian sepanjang Jalan Delanggu-Polanharjo, Klaten, untuk memeriahkan gelaran kirab budaya HUT ke-218 Kabupaten Klaten.


Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

29 Mei 2022

Ilustrasi tawuran. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

Polisi menangkap satu orang pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) berinisial F (17) tewas.


Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

14 September 2018

123rf.com
Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

Polisi telah menangkap 18 siswa yang diduga terlibat dalam tawuran pelajar di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Desa Cileungsi Kidul.


Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

8 September 2018

Kepolisian Resor Jakarta Selatan menunjukan satu dari 10 tersangka tawuran yang menyebabkan siswa SMA Muhammadiyah 15 tewas, Kamis, 6 September 2018. Tempo/Imam Hamdi
Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

KPAI meminta pihak sekolah jangan cuci tangan dengan mengeluarkan siswa pelaku tawuran dari sekolah.


Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

6 September 2018

AH, siswa SMA Muhammadiyah 15, menjadi korban di tawuran pada Sabtu, 1 September 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

Pada tawuran kelompok Sparatiz dengan Redlebbels didahului tantangan lewat Line dan Instagram.


Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

6 September 2018

Kepolisian Resor Jakarta Selatan menunjukan satu dari 10 tersangka tawuran yang menyebabkan siswa SMA Muhammadiyah 15 tewas, Kamis, 6 September 2018. Tempo/Imam Hamdi
Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

Tawuran pelajar sadistis yang melibatkan dua geng remaja menyebabkan seorang pelajar SMA Muhammadyah tewas.