TEMPO.CO, Bandung- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan rencananya untuk menerbitkan aturan pembatasan importasi bawang putih. “Sekarang ini bawang putih tidak di atur, dia berjalan saja. Impor berjalan. Kami sudah minta
ijin dalam rakor dengan Pak Menko, kami akan atur,” katanya dalam rapat koordinasi indentifikasi barang kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 4 Mei 2017.
Enggartiasto mengaku sudah memminta izin Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan aturan larangan terbatas bagi importasi bawang putih itu. “Memang ini sesuatu yang kami hindari di pusat, sesuai perintah Presiden, jangan lagi bikin-bikin larangan terbatas (ratas). Sudah dipotong muncul lagi ratas. Tapi saya bilang, mohon izin saya keluarin dulu ratas, begitu harga terkendali, cabut lagi,” ucapnya.
Baca: Ditanya Dugaan Ada Kartel Bawang Putih, Mentan: Lihat ...
Menurut Enggar, rencana itu disiapkannya menyusul flukutasi harga bawang putih yang kenaikannya dinilai tidak wajar. “Situasinya memang harga bawang putih di luar naik, tapi di sini masih ada stok. Kenaikan yang berlebihan itu yang akan kami sikapi. Kalau ada sesuatu, kami akan laporkan dengan ketua Tim Satgas (Pangan)."
Enggar menyebutkan akan memangggil importir bawang putih minggu depan. “Miggu depan saya akan panggil importirnya dan meminta agar mereka menurunkan harga,” katanya. Kementerian Perdagangan berencanan memeriksa gudang-gudang milik
importir bawang putih itu bersama Polri.
Egggar menambahkan, harga bawang putih itu bergantung dari importir. “Ada satu perusahaan yang memegang 50 persen market share untuk Jakarta. Saya akan panggil dia. Turunkan harga. Kalau tidak , berdasarkan aturan yang kami buat,
saudara jangan pernah mimpi untuk bisa impor lagi. Itu saja. Kita akan bikin peraturannya.”
Saat ini juga masih ada masalah pada harga bawang merah. “Yang menjadi persoalan itu, harga bawang merah turunnya terlalu tajam. Kami mencoba menyangganya,” kata Enggar.
Simak: Bawang Putih Akan Masuk Rekomendasi Komoditas ...
Menurut Enggar, di tengah anjloknya harga bawang merah itu, ada pedagang yang bermain dengan mencampur bawang merah dengan bawang India yang harganya jauh lebih rendah ketimbang harga bawang merah. “Bawang India yang warnanya merah,
kalau kita tahu sebeltulnya berbeda dengan bawah merah karena siungnya satu. Tapi oleh sebagian dicoba dicampur, dan itu mengganggu harga karena harganya murah sekali, harganya turun,” ucapnya.
Enggar menyebutkan sudah membicarakan soal itu dengan Menteri Pertanian. “Saya koordinasi dengan Mentan, stop impor itu (bawang India). Hal yang mengganggu petani kami hentikan, tidak usah lagi ada impor. Tapi ini masih ada masuk
beberapa, yang masih stok masih ada.”
AHMAD FIKRI (BANDUNG)