Selain Renault, Nissan Juga Terkena Serangan Siber Global
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan
Minggu, 14 Mei 2017 07:28 WIB
Logo Nissan Motor Co. AP/Itsuo Inouye
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, London -  Perusahaan manufaktur otomotif Jepang, Nissan Motor mengakui bahwa pabrik mereka di Sunderland, Inggris terkena serangan siber global.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Peretasan Massal di 99 Negara, Kominfo: Ini Teroris SiberDunia tengah dihebohkan dengan serangan siber berskala global. Serangan itu memanfaatkan alat peretas yang diyakini telah dikembangkan oleh Badan Keamanan Nasiona (NSA) Amerika Serikat dan telah menginfeksi puluhan ribu komputer di hampir 100 negara.

Juru bicara Nissan Motor menyebutkan, Nissan menjadi salah satu target  peretasan yang sasarannya meminta uang tebusan. "Tim kami telah merespon dan tidak berdampak signifikan terhadap bisnis kami," ucap juru bicara itu seperti dilansirdari Channel News Asia yang mengutip Reuters, sabtu 13 Mei 2017.

Kantor pusat Nissan di Jepang terus memantau aktivitas pabrik Sunderland yang mempekerjakan 7000 karyawan.

Seperti diberitakan pada Jumat 12 Mei 2017, serangan siber berskala global  menyerang berbagai perusahaan, rumah sakit dan universitas di berbagai negara. Serangan tersebut bahkan telah mengganggu sistem layanan kesehatan Inggris dan sistem korporasi berskala global, FedEx.

Peretas menjebak korbannya agar membuka email spam yang tampaknya mengandung faktur, tawaran pekerjaan, peringatan keamanan dan jenis data sah lainnya. Namun, email itu ternyata melampirkan malware berbahaya.

Baca: Ancaman Siber Global, Renault Hentikan Sementara ProduksiPeretas dalam data enskripsi di komputer menuntut pembayaran sebesar USD 300 – USD 600 agar memulihkan akses yang terserang malware tersebut. Selain FedEx, perusahaan otomotif asal Prancis, Renault mengaku juga terkena serangansiber berskala global.

SETIAWAN ADIWIJAYA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi