TEMPO.CO, Jakarta - Ketika berbuka puasa, banyak di antara kita yang memilih teh manis hangat atau es teh manis. Tapi rupanya minuman ini tidak disarankan diminum saat berbuka puasa lantaran hanya mengandung sukrosa.
"Enggak cocok. Teh manis isinya (kandungannya) sukrosa saja. Salah berbuka puasa dengan tes manis, apalagi dengan gula berlebih," ujar Rita Ramayulis, konsultan gizi, penulis, dan dosen tetap di Jurusan Gizi Poltekkes Jakarta II, dalam acara Ramadhan Sehat dan Praktis bersama Philips di Jakarta, Senin, 14 Mei 2017.
Rita mengatakan saat berbuka puasa tubuh perlu segera menaikkan kadar gula darah hingga menjadi stabil. "Sukrosa saja tak cukup, tubuh juga butuh glukosa dan fruktosa," ujarnya.
Rita menyarankan untuk berbuka puasa dengan karena kandungan glukosa, fruktosa dan sukrosanya. Di samping itu kurma juga kaya serat, kalium, potassium dan vitamin A.
"Konsumsi kurma basah, kalau enggak ada kurma kering. Satu kurma mengandung glukosa, fruktosa, sukrosa, serat, kalium, potassium dan vitamin A. Perpaduan sukrosa, glukosa dan fruktosa bisa menaikkan kadar gula sekaligus menstabilkannya," kata Rita.
Rita juga mengingatkan bahwa cairan elektrolit yang hilang selama berpuasa harus segera diganti saat berbuka. Selain kurma, buah-buahan termasuk air kelapa bagus bagi tubuh karena menyuplai cairan dan elektrolit.
"Buah pisang, semangka dan pepaya bisa menjadi pilihan karena juga mengandung serat, fruktosa, glukosa, kalium dan vitamin A," katanya mengakhiri.
ANTARA