TEMPO.CO, Cianjur – Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, menyatakan hasil autopsi yang dilakukan tim di RSUD Cianjur membuktikan Suryo Utomo, dosen Institut Teknologi Bandung yang ditemukan di Waduk Cirata, Cianjur, meninggal dunia karena bunuh diri.
Wakapolres Cianjur Komisaris Santiadji Kartasasmita mengatakan, dari hasil autopsi yang dilakukan Instalasi Pemulasaraan Jenazah dan Kedokteran Forensik (IPJKF) RSUD Cianjur, tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat kekerasan atau tidak pidana. (Baca: Kasus Dosen ITB Hilang, Jenazahnya Terdapat Luka Bakar)
"Hasil penyelidikan yang kami lakukan dan berdasarkan hasil autopsi dari IPJKF RSUD Cianjur, dapat dipastikan Suryo Utomo tewas akibat bunuh diri," kata Santiadji. Dia menambahkan, hasil tersebut diperkuat dengan keterangan dari beberapa saksi yang ada di sekitar tempat kejadian. "Korban diduga mengalami depresi," ucapnya.
Santiadji berujar, saksi yang dimintai keterangan menyebutkan Suryo terlihat seperti orang yang tertekan. Saksi juga melihat Suryo bolak-balik di rest area atau area peristirahatan Ciatrum. Di tempat itulah kendaraan miliknya ditemukan. Jajaran Polres Cianjur menemukan mobil Toyota Vios warna silver bernomor polisi F 1031 DC milik Suryo yang terparkir di Rest Area Citarum, dengan kunci kontak tergantung. (Baca: Dosen ITB Hilang, Mobil dengan Kunci Kontak Tergantung Ditemukan)
"Saat berbincang-bincang dengan saksi, korban seperti tidak fokus dan sering mondar-mandir ke sejumlah tempat di rest area," katanya.
Adapun Suryo Utomo dilaporkan pihak keluarganya hilang pada Rabu, 10 Mei 2017. Tak ada kabar dari Suryo setelah mengantarkan ibunya ke Terminal Leuwi Panjang, Bandung. Suryo akhirnya ditemukan tidak bernyawa di Waduk Cirata, Cianjur, Sabtu, 13 Mei 2017. (Baca: Kasus Dosen ITB Hilang, Jenazahnya Terdapat Luka Bakar)
ANTARA