TEMPO.CO, New Delhi - Sebanyak 80 siswi di India melakukan aksi mogok makan guna mendesak pemerintah segera membangun sekolah menengah atas atau SMA di desa mereka.
Para siswi dari kampung Gothera Tappa Dahena di daerah Rewari, Negara Bagian Haryana, sejak pekan lalu enggan bersekolah dan menggelar aksi mogok makan yang dimulai pada Rabu lalu.
Baca: Mogok Makan Terlama Dunia, 16 Tahun, Akan Berakhir
Menurut para siswi, dengan belum adanya SMA di desa itu, mereka terpaksa mengikuti kelas di Kanwali yang terletak tiga kilometer dari tempat tinggal mereka. Hal itu membuat siswi-siswi tersebut kerap mendapat gangguan dari lelaki sepanjang perjalanan.
Mereka telah mengadukan perkara itu kepada kepala desa, yang juga telah melaporkan masalah itu kepada pihak berkuasa. Namun hingga kini belum mendapat solusi.
"Para lelaki yang mengganggu para siswi mengenakan helm sehingga tidak dapat diidentifikasi, " kata kepala desa, Suresh Chauhan, seperti yang dilansir India.com, Senin, 15 Mei 2017.
Setelah beberapa hari melakukan aksi, kini kondisi kesehatan empat siswi yang terlibat dalam mogok makan itu menurun sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Pejabat pendidikan daerah itu, Dharamvir Balodia, mengatakan para siswi tersebut diberi informasi salah oleh kepala desa dan orang tua mereka.
"Ada aturan penting yang harus dipenuhi sebelum sekolah itu ditingkatkan. Sekolah menengah harus memiliki 150 siswa, sedagkan jumlah mereka kurang dari yang dibutuhkan," kata Dharamvir.
Sementara itu, petugas polisi perempuan India, Sangeeta Kalia, mengatakan dia secara pribadi menanyakan masalah itu kepada siswi perempuan di situ, tapi tidak ada seorang pun mengeluh diganggu, meski telah dijamin keamanannya.
TIMES OF INDIA | INDIA.COM | YON DEMA